Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Lee Chong Wei dan Kisah Masa Kecil yang Penuh Perjuangan

By Pipit Puspita Rini - Selasa, 11 Oktober 2016 | 16:32 WIB
Pebulu tangkis Malaysia, Lee Chong Wei, melakukan servis saat menghadapi pemain Jerman, Marc Zwiebler, pada babak semifinal Jepang Terbuka di Tokyo, Sabtu (24/9/2016). (KAZUHIRO NOGI/AFP PHOTO)

Ucapan sang ibu itulah yang mengangkat kembali semangat Lee, dan sejak itu dia tak pernah menoleh ke belakang.

Lee berterima kasih kepada penjaga asrama yang dia panggil Mister Howe. Dengan bantuan sang penjaga asrama, Lee bisa mengatasi rasa kangen terhadap keluarga dan membantunya beradaptasi di lingkungan baru.

"Dengan apa yang sudah saya lalui untuk sampai ke level sekarang, saya puas dengan pencapaian saya," kata pebulu tangkis nomor satu dunia tersebut.

Namun, Lee tetap mengaku kecewa karena gagal mempersembahkan medali emas pertama untuk Malaysia pada ajang Olimpiade.


Pebulu tangkis Malaysia, Lee Chong Wei, bereaksi saat menghadapi pemain China, Chen Long, pada babak final Olimpiade Rio 2016 di Riocentro, Rio de Janeiro, Sabtu (20/8/2016).(GOH CHAI HIN/AFP PHOTO)

Dari tiga kali lolos ke final Olimpiade (Beijing 2008, London 2012, dan Rio 2016), Lee selalu kalah dan mempersembahkan medali perak untuk negaranya.

"Saya sudah melakukan yang terbaik. Saya harus belajar menerima kenyataan ini. Tidak mudah, tetapi saya harus menerimnya," ujar ayah dua anak tersebut.

Setelah laga final Olimpiade Rio 2016, Lee mengatakan masih akan bermain paling tidak hingga Kejuaraan Dunia 2017. Lee juga belum pernah meraih gelar juara dunia.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P