Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kurniawan dan Timnas: Penyesalan dan Rasa Dongkol

By Sabtu, 8 Oktober 2016 | 12:58 WIB
Mantan penyerang tim nasional Indonesia dan calon ketua umum PSSI 2016-2020, Kurniawan Dwi Yulianto, saat menerima wawancara Tabloid BOLA di bilangan Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (6/10). (KUKUH WAHYUDI/BOLA/JUARA.NET)

Kiatisuk setidaknya membawa Tim Gajah Perang memenangi SEA Games 2013, Piala AFF 2014, serta Piala Raja 2016. Thailand juga kini tengah berlaga di kualifikasi Piala Dunia 2018.

"Memang ada semacam perasaan terpukul melihat pencapaian Kiatisuk sekarang. Tapi, saya memilih introspeksi saja. Mungkin belum saatnya saja saya seperti itu," tutur pengagum Marco van Basten tersebut.

Rasa cinta yang demikian besar itu pula yang membuat Kurniawan dongkol dengan keputusan pembatasan maksimal dua pemain tiap klub ke timnas menjelang Piala AFF 2016. Konyol, demikian Si Kurus menyebut kebijakan itu.

"Membela timnas adalah kebanggaan dan cita-cita semua pemain bola. Pemain harus dilepas karena ini demi kepentingan bangsa. Apa pun alasannya, saya sama sekali tidak setuju bila pemain dibatasi untuk ke timnas," ujarnya.

"Coba kondisinya dibalik. Pemain yang menolak untuk membela timnas bisa dihukum sampai seumur hidup. Giliran itu yang terjadi, klub juga tidak akan membela pemainnya itu," katanya.

Setuju, Kurus!

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P