Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Start Keren di La Liga Bukan Jaminan

By Sabtu, 24 September 2016 | 17:48 WIB
Mantan pelatih Manchester City, Manuel Pellegrini, saat tiba di pengudian turnamen Copa Sudamericana di Santiago, Cili, pada 12 Juli 2016. Manuel Pellegrini, pernah merasakan dipecat Madrid kendati melakoni start secara meyakinkan. (CLAUDIO REYES/AFP)

Sebelum ditahan Villarreal 1-1 di Santiago Bernabeu, 21 September, Real Madrid sempat mencatat empat kemenangan beruntun atas Real Sociedad 3-0 (21/8), Celta Vigo 2- 1 (27/8), Osasuna 5-2 (10/9), dan Espanyol 2-0 (18/9).

Penulis: Dwi Widijatmiko

Pencapaian itu sudah spesial. Sudah lama Madrid tidak bisa menyapu bersih empat pertandingan pertama liga dengan raihan kemenangan.

Tim Madrid terakhir yang bisa melakukan hal itu adalah skuat asuhan Radomir Antic pada 1991/92 dan pasukan besutan Manuel Pellegrini pada 2009/10.

Tapi, start yang bagus tidak pernah menjadi jaminan bahwa sebuah tim bakal menjadi juara. Kecuali tim itu bisa menjaga konsistensi sepanjang musim.

Idiom itu juga berlaku di La Liga. Contohnya tidak perlu jauh-jauh. Lihat saja nasib tim Madrid 1991/92 dan 2009/10. Madrid 1991/92 mulai goyang pada bulan Desember.

Hasil seri kontra Real Zaragoza dan Real Oviedo diikuti kekalahan dari Atletico Madrid. Setelah itu Emilio Butragueno dkk. semakin akrab dengan kegagalan menang.

Pada akhir musim, Madrid hanya finis di peringkat dua klasemen. Mereka mengumpulkan 54 poin, hanya defisit satu poin dari Barcelona.

Baca Juga:

Pada musim itu, hasil El Barca dalam empat pertandingan pertama hanya dua kali menang dan dua kali kalah.