Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, menghadapi berbagai pertanyaan dari media setelah menyelesaikan sesi latihan hari pertama GP Aragon di Sirkuit MotorLand Aragon, Jumat (23/9/2016).
Pada latihan bebas pertama, Rossi menempati posisi kedua. Dia menyelesaikan sesi latihan bebas kedua dengan menempati urutan keempat.
"Kami cukup cepat, tetapi kami mengalami kesulitan setelah beberapa lap karena kami sedikit memberi tekanan pada ban kemudian grip dan performa kami menurun," kata Rossi seperti dilansir Crash.net.
"Kami harus bekerja dan berusaha untuk meningkatkan performa karena kecepatan Honda dalam balapan sangat bagus. Ini bukan soal catatan waktu tercepat, tetapi setelah beberapa lap mereka bisa mempertahankan kecepatan dan mereka tampaknya tak terlalu memberi tekanan pada ban," tutur Rossi.
Rossi mengaku feelingnya dengan motor pada hari pertama latihan GP Aragon sangat baik.
"Performa saya tidak terlalu buruk. Namun, setelah beberapa lap para pebalap Honda dan Cal Crutchlow (LCR Honda) memiliki kecepatan bagus. Tampaknya mereka bisa tetap tangguh. Jadi, kami harus memperbaiki diri," ucap Rossi.
Fokus pertanyaan kemudian beralih tentang aksi overtaking yang dilakukan Rossi kepada rekan satu timnya, Jorge Lorenzo, pada GP San Marino, dua pekan lalu.
Seusai balapan, Lorenzo menilai Rossi melakukan aksi overtaking yang terlalu agresif. Sementara Rossi menilai hal tersebut tidak perlu dibahas lagi.
"Bagi saya, jika kami harus membicarakan hal ini setelah dua minggu berlalu itu akan menyiakan waktu kami, kamu tahu?apakah ini seperti sebuah lelucon sekarang," kata Rossi.
Rossi puts a block pass on Lorenzo to lead his home race #SanMarinoGP #MotoGP pic.twitter.com/UElptxMf6K
— Crash.net MotoGP (@crash_motogp) September 11, 2016
"Bagi saya sangat penting, ketika kamu menyalip motor lain, tentu kamu mempertimbangkan sudut yang harus dilalui. Saya menyalip 20 meter sebelum tikungan. Jika kamu melihat gambar, sangat jelas kalau dia (Lorenzo) melihat saya, tetapi dia ingin mencoba melewati batas saya," tutur Rossi.
Oleh karena itu, pebalap berjulukan The Doctor ini berharap bisa berbicara soal overtaking ini pada konferensi pers dan menjelaskan sesuai sudut pandangnya, namun Lorenzo tetap tidak sependapat.
Menurut Rossi, perseteruan dengan Lorenzo sudah terjadi 2009-2010, tetapi mereka mampu bersikap profesional dan bisa bekerja sama dalam tim.
"Bagi saya, situasi berubah setelah tiga balapan terakhir tahun lalu dan hal ini tidak pernah berubah, kamu tahu? Tetapi, itu lebih baik daripada 2009-2010 karena kami lebih tua, lebih dewasa dan kami pebalap profesional," ujar Rossi.
Sebelum terlibat perselisihan dengan Lorenzo di Misano, Rossi bersitegang dengan pebalap Suzuki Ecstar, Aleix Espargaro, pada sesi latihan kedua GP San Marino.
Rossi menilai Espargaro menghalanginya saat dia melakukan putaran. Rossi tidak bisa menahan kekesalannya setelah Espargaro melawan saat ditegur, bahkan mengacungkan jari tengahnya.
Setelah kejadian itu, para rider akan mendapat denda jika menggunakan sinyal tangan menghina di lintasan balap.
Rossi angry at being held up by Aleix Espargaro #SanMarinoGP #MotoGP FP2 pic.twitter.com/tLZ4Cr85Yn
— Crash.net MotoGP (@crash_motogp) September 9, 2016
"Saya pikir di Misano, Espargaro melakukan kesalahan besar karena berada di racing line. Ketika saya marah, dia mengatakan 'Sial kamu!' sambil mengacungkan jari tengahnya," kata Rossi.
"Dia harus memperhatikan pebalap lain, kalau tidak, itu tidak adil," ujar Rossi.
Baca Juga :
Rossi dan Espargaro Bersitegang pada Sesi Latihan Kedua GP San Marino
Rossi dan pebalap lain akan kembali ke lintasan untuk menjalani sesi latihan ketiga, keempat, serta kualifikasi pada Sabtu (24/9/2016).