Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Konflik Mou versus Ranieri paling sengit terjadi pada Agustus 2008. Saat itu, Mourinho melayangkan kritik soal mentalitas ala Ranieri yang ketinggalan zaman.
Ia juga mengumbar ketidakmampuan Ranieri memenangi gelar penting sebagai pelatih dalam kariernya. Akibatnya, hubungan mereka semakin panas.
Toh, pernyataan Mourinho memiliki dasar kuat melihat kiprahnya menuai 5 trofi buat Inter, sedangkan Ranieri nol untuk Juve dan Roma.
Mourinho semakin unggul ketika Man United meraih trofi Community Shield 2016 dengan menekuk Leicester asuhan Ranieri 2-1.
Akan tetapi, Ranieri layak pula berbangga berkat kesuksesan menjuarai Premier League 2015-2016 pada musim ketika Mourinho dipecat Chelsea saat liga baru berjalan 4 bulan.
Pada 14 Desember 2015, Leicester asuhan Ranieri memukul Chelsea-nya Mourinho 2-1. Laga itu sekaligus menjadi partai terakhir Mourinho sebelum didepak The Blues akibat rentetan hasil buruk.
Akhir pekan ini, Ranieri dan Mou bakal melakoni pertemuan ke-8 di antara mereka dalam ajang kompetitif, tanpa dendam kesumat.
Pada 7 bentrokan sebelumnya, Mourinho unggul tipis dengan rekor 3 kemenangan dan masing-masing sepasang skor imbang serta kekalahan.
"Permusuhan kami adalah isu yang sudah lama berlalu. Semua manajer memiliki pekerjaan untuk dilakukan. Hal itu normal. Mungkin jika Jose menawari anggur, saya akan meminumnya bersama dia setelah laga nanti," kata Ranieri lagi.
Rekor Duel Jose Mourinho vs Claudio Ranieri (3 menang-2 seri-2 kalah)
[video]https://video.kompas.com/e/5136203241001_v1_pjuara[/video]