Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dimana Dybala?

By Sabtu, 24 September 2016 | 12:23 WIB
Aksi Paulo Dybala menggiring bola dalam laga UEFA Champions League Grup H antara Juventus FC kontra Sevilla FC di Juventus Stadium, Turin, Italia, 14 September 2016. (VALERIO PENNICINO/GETTY IMAGES)

Lawan sudah semakin berhati-hati menghadapinya, bahkan mulai bisa mengantisipasi kemampuan sang pemain. Dia sendiri tidak lagi mempunyai elemen kejutan.

Pelatih Massimiliano Allegri memilih alasan ini. "Musim lalu Dybala adalah kejutan. Kali ini semua tahu siapa Dybala, jadi dia harus memvariasikan permainannya tergantung kondisi," ujar Allegri. "Musim ini menjadi lebih sulit buatnya karena tahun lalu," kata sang allenatore.

Salah Posisi

Ada pula alasan lain dan ini berkaitan dengan perubahan tugas Dybala seiring kedatangan Gonzalo Higuain. Dengan mudah, Dybala segera "tersingkir". Dia menempati posisi lebih ke belakang karena spot penyerang utama Juventus menjadi milik Higuain.

Pada musim lalu, Dybala juga sempat menjadi second striker. Tapi, menyikapi tidak terlalu tajamnya Mario Mandzukic sebagai striker big man, Juve kemudian memberi Dybala banyak kebebasan untuk lebih naik, bermanuver masuk ke kotak penalti.

Kini berada lebih jauh dari kotak 16 meter membuat kesempatan Dybala mencetak gol berkurang. Seperti terlihat saat melawan Sevilla dan Inter, upaya Dybala lebih banyak terblok lawan atau hanya berupa tembakan jarak jauh.

Sejauh ini Dybala juga tampaknya diminta Allegri untuk menjadi penghubung antara lini tengah dan depan. Hal itu kelihatan jelas dari statistik operannya selama ini.

Dybala lebih banyak melakukan operan (rata-rata 46,3 operan per partai dibandingkan musim lalu 30,1). Banyaknya jumlah operan adalah ciri khas pemain yang lebih terlibat di lini tengah. Akurasi operan juga melonjak dari 84,9 persen menjadi 88,3.

Akan tetapi, operan Dybala lebih presisi di daerah sendiri, bukan di wilayah lawan. Arah operannya juga lebih banyak dilakukan ke belakang, bukan ke depan.

Dybala tidak bisa dibilang gagal menjalankan tugas barunya. Tapi, lebih aktif di sekitar lini tengah rupanya telah mengorbankan ketajaman pemain yang punya julukan La Joya ini.

llegri mencoba membantah. "Posisi Dybala sama seperti musim lalu, tidak lebih ke belakang atau ke depan. Saat ini dia mungkin hanya lebih sedikit melepas tembakan ke gawang." Tapi, statistik di situs Whoscored memperlihatkan Dybala sekarang justru lebih banyak menembak (3,8 per pertandingan) dibandingkan musim lalu (3,1).


(ANDREAS JOEVI/JUARA.net)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P