Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Perjuangan Tim Nasional Indonesia U-19 telah berakhir. Tiga kekalahan dan dua kemenangan menjadi raihan tim besutan Eduard Tjong itu.
Penulis: Kukuh Wahyudi
"Kami akui tim gagal masuk semifinal. Tadi anak-anak bermain oke, bekerja keras, dan memiliki semangat juang tinggi," tutur Edu.
Meski gagal lolos ke babak berikutnya, perjuangan Bagas Adi dkk memang tak bisa dibilang buruk. Determinasi tinggi yang ditunjang dengan kemampuan individu setiap pemain membuat tim instan ini mendapat pujian dari beberapa kalangan.
“Dengan persiapan minim, Indonesia U-19 bisa dikatakan baik,” kata Bima Sakti, eks gelandang timnas.
Baca Juga:
Edu, sapaan Eduard Tjong, memang hanya memiliki waktu sekitar dua bulan untuk mempersiapkan tim. Waktu tersebut pun masih terpotong dua pekan untuk seleksi pemain.
Walhasil, kerja sama tim, khususnya dalam membangun tembok pertahanan, masih terbilang rapuh. Indonesia U-19 kebobolan 13 gol.
Meski begitu, hal itu bisa tertutupi oleh naluri menyerang yang bagus dari beberapa pemain, seperti Pandi Lestaluhu dan Dimas Drajad (2 gol) yang sudah berpengalaman di klub PS TNI.
Selain itu, pemain yang berstatus dari level akademi (ASIFA) tak kalah mentereng, yaitu Sadil Ramdani (4 gol) dan Muhammad Rafl i (2).