Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jebolan La Masia Kian Tersingkir di FC Barcelona

By Sabtu, 17 September 2016 | 12:01 WIB
Sergio Busquets tengah mengejar bola dalam pertandingan La Liga melawan Deportivo Alaves di Camp Nou, Barcelona, Spanyol, 10 September 2016. (DAVID RAMOS/GETTY IMAGES)

Enrique bukannya pongah karena memainkan hingga enam pelapis. Ia memang tak punya pilihan untuk menerjunkan seluruh pilarnya sejak sepak mula.

Marc-Andre ter Stegen, Andres Iniesta, dan Lionel Messi masih terlilit cedera. Sementara itu, Gerard Pique, Sergi Roberto, Jordi Alba, dan Luis Suarez baru melakoni dua laga dengan menit bermain tinggi bersama timnas masing-masing.

Yang menjadi permasalahan baginya adalah ternyata tim pelapis belum bisa diandalkan untuk memulai sebuah laga.

Boleh jadi, jika rotasi dilakoni di babak kedua, setelah pemain inti mengambil inisiatif gol, seperti yang kerap dilakukannya, hasil akhir bisa saja berujung positif.

Ditambah Alaves yang bermain sangat efektif, baik dalam meredam pergerakan Barca maupun dalam memanfaatkan peluang yang minim, keputusan Enrique untuk merotasi semakin terasa keliru.

Meski begitu, Iniesta mencoba mengambil sisi positif dari kekalahan ini.

"Banyak hal yang justru bisa diambil untuk dianalisis. Ketika kami kalah, pelatih selalu bisa menemukan solusi dan memperbaikinya di laga-laga ke depan,” kata Don Andres di situs klub.

Masuknya Iniesta dan Messi di pertengahan babak kedua tidak hanya krusial guna mengejar defisit satu gol (1-2),  juga penting untuk menyeimbangkan neraca antara pemain impor dan pemain binaan La Masia.

Maklum, pada saat memulai laga kontra Alaves, cuma Sergio Busquets yang mewakili akademi Barca itu.

Denis Suarez dan Aleix Vidal, yang dimainkan sejak start, memang punya "darah" La Masia. Namun, Vidal hanya mentas semusim di sana, sebelum berpindah-pindah akademi. Salah satunya ke Real Madrid. Sementara itu, Denis Suarez diambil dari akademi Manchester City.