Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kartu Merah untuk Hatem Ben Arfa

By Jumat, 16 September 2016 | 13:34 WIB
Penyerang Paris Saint-Germain, Hatem Ben Arfa (kanan), berjabat tangan dengan pelatih, Unai Emery, saat meninggalkan lapangan dalam laga lanjutan Ligue 1 melawan Bastia di Stadion Armand Cesari, Bastia, pada 12 Agustus 2016. (PASCAL POCHARD CASABIANCA/AFP)

 

Preferensi Ben Arfa untuk menahan dan membawa bola dianggap mengerem laju PSG, yang ingin menerapkan permainan langsung dengan transisi cepat di tangan Emery.

Tuduhan Emery berdasar. Selama 152 menit berada di lapangan, Ben Arfa cuma melepas 78 operan.

Baca Juga:

Sebagai komparasi, Javier Pastore, yang sebenarnya juga gemar menahan bola, mampu mencatat 144 operan selama 155 menit mentas di Ligue 1.

Emery pun berani mencabut “kartu merah” untuk Ben Arfa. Penyerang Prancis berdarah Tunisia itu tak dimasukkan ke skuat PSG, yang berhadapan dengan Arsenal (13/9) di Liga Champion, sekalipun ia berada dalam kondisi bugar.

Hanya, tak sedikit yang menaruh simpati kepada Ben Arfa.

Dengan mendaulat Ben Arfa untuk banyak melakukan pergerakan tanpa bola, Emery disebut menyia-nyiakan bakat terbaik penyerang asli Paris tersebut.

Padahal, alasan Ben Arfa mampu mengemas 17 gol plus enam assist pada musim lalu bareng Nice adalah kerena ia dibiarkan bermain bebas.

“Emery mesti berhenti memperlakukannya seperti bocah. Hatem tak melakukan hal-hal atletis,” bunyi salah satu artikel di Sud Ouest.

“Hatem perlu skema yang cocok dengan dirinya. Ia adalah tipe pemain pertandingan, bukan latihan. Jika tak mendapatkan menit tampil cukup, kondisi fisiknya terancam menurun,” kata pelatih Southampton yang musim lalu menukangi Ben Arfa di Nice, Claude Puel.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P