Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ujian mental dan fisik unggulan ketiga ini tidak berhenti sampai di situ. Pada tiga pertandingan terakhir, Wawrinka selalu menyelesaikan laga dengan permainan empat set, termasuk saat menghadapi juara AS Terbuka 2009, Juan Marti del Potro (Argentina).
Terakhir, Wawrinka menang atas unggulan keenam asal Jepang, Kei Nishikori (Jepang), 4-6, 7-5, 6-4, 6-2.
"Bertanding melawan Novak, pemain nomor satu dunia, selalu sangat menantang. Kami mempunyai beberapa pertandingan sengit, terutama pada Grand Slam," ujar Wawrinka.
"Rahasianya sederhana, saya harus memainkan permainan tenis terbaik. Dia pemain nomor satu, pemain dan pejuang luar biasa. Secara mental, dia pemain yang buas. Tidak mudah melawan dia. Saya yakin dia akan menampilkan permainan tenis terbaiknya untuk laga final," katanya.
Wawrinka tercatat selalu sukses memenangi laga final turnamen Grand Slam. Dari dua kesempatan sebelumnya (Australia Terbuka 2014 dan Prancis Terbuka 2015), dia tampil sebagai juara.
Pada final Australia Terbuka 2014, Wawrinka mengalahkan Rafael Nadal (Spanyol), sedangkan pada final Prancis Terbuka 2015, dia menundukkan Djokovic.
Berikut rekor pertemuan Djokovic dan Wawrinka pada turnamen Grand Slam.
Australia Terbuka 2013: Djokovic menang pada babak perdelapan final (1-6, 7-6, 6-4, 6-7(5), 12-10)
Australia Terbuka 2014: Wawrinka menang pada babak perempat final (2-6, 6-4, 6-2, 3-6, 9-7)
Australia Terbuka 2015: Djokovic menang pada babak semifinal (7-6(1), 3-6, 6-4, 4-6, 6-0)
Prancis Terbuka 2015: Wawrinka menang pada babak final (4-6, 6-4, 6-3, 6-4)