Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tak Ada Waktu Istirahat bagi Timnas Futsal

By Jumat, 2 September 2016 | 13:44 WIB
Pelatih tim nasional futsal Indonesia, Dadang Iskandar. (DOK. PSSI)

Pelatih timnas futsal Indonesia, Dadang Iskandar, telah mengantongi evaluasi dari penampilan Tim Merah Putih di turnamen CFA International Cup di China, 26-28 Agustus. Bagi Dadang, masih banyak yang harus dibenahi meski timnas Garuda pulang dengan gelar runner-up.

Penulis: Persiana Galih

Evaluasi pun dikebut menjelang Piala AFF di Thailand, 31 Oktober-8 November mendatang.

"Kami harus bisa memanfaatkan waktu. Persiapan dua bulan terlalu singkat untuk turnamen sekelas AFF," kata Dadang.

Dadang mencatat beberapa hal terkait penampilan anak asuhnya. Salah satunya soal rapuhnya pertahanan tim.

Kendati berhasil mencetak 13 gol, Jaelani Ladjanibi cs. juga kebobolan 10 kali.

"Kami masih sering hilang konsentrasi ketika bertahan. Pertahanan adalah salah salu catatan penting bagi kami untuk Piala AFF," tutur Dadang.

Sebaliknya, strategi penyerangan sudah berjalan sesuai harapan. Bahkan, Ardy Dwi Suwardy dan Bambang Bayu Saptaji dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak dengan koleksi empat gol.

Hanya, bukan berarti Garuda bebas dari masalah. "Kalau soal counter attack, anak-anak sudah menguasainya, tapi mereka masih kesulitan untuk membangun serangan dari tengah lapangan dengan sabar," katanya.

Evaluasi lainnya ialah soal fisik para pemain. "Soalnya, waktu persiapan CFA kemarin, kami enggak punya waktu banyak untuk membenahi fisik," tutur dia.

Adapun catatan-catatan itu hingga saat ini belum Dadang sampaikan pada manajer timnas futsal.

Evaluasi itu pun akan menjadi landasan pelaih anyar futsal Indonesia yang baru ditunjuk di pekan awal September 2016.

Membaca Lawan

Dalam ajang Piala AFF, Merah Putih tergabung di Grup B bersama Malaysia, Myanmar, Laos, dan Singapura.

Di mata Dadang, keempat lawan punya kualitas yang sama. Di CFA Cup lalu, timnas Indonesia berhasil mengalahkan Myanmar dengan skor 3-1.

"Myanmar akan menjadi salah satu lawan yang sulit di Piala AFF. Mereka sudah tahu cara bermain kami. Mereka pun pasti telah menganalisis dan mencari cara lain untuk mengalahkan Indonesia," tuturnya.

Selain Myanmar, tim pelatih pun menilai Malaysia akan menjadi lawan yang sulit ditebak di turnamen paling bergengsi se-Asia Tenggara itu. Soalnya, timnas Garuda sudah lama tak bertemu dengan timnas Negeri Jiran.

"Saya belum tahu perkembangan terakhir mereka seperti apa. Karena itu, kami secepat mungkin akan menganalisis gaya bermain mereka lewat beberapa video," kata Dadang.

Kunci untuk mengalahkan negara-negara tetangga itu terletak pada mental bermain anak-anak Indonesia. Hal itu menjadi penting mengingat timnas kita diisi oleh tujuh pemain debutan di level internasional.

Tapi, untungnya, Dadang mengklaim bahwa mental pemain anak didiknya sudah sesuai harapan.

"Para senior bisa menularkan pengalaman dan mental pada para juniornya. Mereka baik dalam bekerja sama, tanpa memandang umur satu sama lain. Tidak ada lagi pemain muda yang merasa segan dengan para seniornya," kata Dadang.

[video]https://video.kompas.com/e/5107431096001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P