Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Eks pesepak bola berusia 37 tahun itu adalah mantan pemain tim nasional (timnas) Jepang yang pernah membela klub-klub Indonesia, seperti Pelita Jaya, Persiwa Wamena, Periram Raja Ampat, dan Deltras Sidoarjo.
Sakai mengaku senang bisa kembali setelah meninggalkan Indonesia pada 2014. Ia pun mengaku bahwa anak-anak dan masyarakat Indonesia pada umumnya memiliki kemampuan dan kualitas bermain sepak bola yang sama dengan Jepang.
"Saya pernah tiga tahun bermain di Indonesia dan tampil di J-League. Saya tahu masyarakat di sini memiliki kemampuan yang tidak jauh berbeda dengan di Jepang, tetapi kondisi finansial para pemain di sini membuat mereka sulit untuk menunjukan keseriusan mereka," kata Sakai.
Pihak Urawa pun menjelaskan alasan mereka mengapa memilih dua SDN di Kebayoran Lama sebagai tempat mereka melakukan coaching clinic. Hal ini lebih dikarenakan kondisi Jakarta dan sarana yang dimiliki oleh sekolah tersebut.
"Kami memilih dua SDN ini karena lokasi kedua sekolah yang berdekatan. Jika kami mencari dua sekolah yang berjauhan akan memakan waktu lama karena kemacetan Jakarta," ujar Kondo.
"Kami juga hanya memilih sekolah rakyat (negeri), bukan swasta, yang memasukan olahraga ke dalam kurikulum mereka. Selain itu, kami juga memilih sekolah yang memiliki lapangan yang luas untuk menggelar kegiatan ini," katanya.
Dalam aktivitas ini, Heart-full Club telah menyambangi 37 kota dari 25 negara berbeda di Asia. Kunjungan ini juga merupakan kali ketiga di Indonesia setelah sebelumnya pada 2007 dan 2008.
[video]https://video.kompas.com/e/5096390287001_v1_pjuara[/video]