Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tangan Dingin Richard Mainaky di Balik Sukses Owi/Butet

By Minggu, 21 Agustus 2016 | 13:27 WIB
Richard Mainaky, pelatih ganda campuran (FERNANDO RANDY/BOLA/JUARA.NET)

Keberhasilan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih emas pada Olimpiade Rio 2016 sudah tentu tak lepas dari tangan dingin pelatih mereka, Richard Mainaky.

Laporan Pipit Puspita Rini dari Rio De Janeiro, Brasil

Bagi Richard, sukses Tontowi/Liliyana ini merupakan keberhasilan terbesarnya dalam karier sebagai pelatih.

Banyak pasangan ganda campuran yang berhasil dipoles Richard dan meraih sejumlah prestasi membanggakan. Namun, baru kali ini medali emas Olimpiade berhasil diraih.

“Kami sangat bersyukur dengan emas yang dipersembahkan Tontowi/Liliyana. Terima kasih kepada Tontowi/Liliyana. Dua kali Olimpiade tim ganda campuran dapat medali perak, sekarang dapat medali emas,” kata Richard.

Medali perak Olimpiade nomor ini dipersembahkan oleh Tri Kusharjanto/Minarti Timur (Sydney 2000) dan Nova Widianto/Liliyana (Beijing 2008).

Tri/Minarti merupakan binaan Richard pertama yang berhasil meraih prestasi internasional.

Minarti sebelumnya merupakan pemain tunggal. Setelah berganti nomor, prestasinya justru menanjak. Selain dengan Tri, dia juga pernah dipasangkan dengan Bambang Supriyanto.

Pasangan ganda campuran nasional berikutnya yang berhasil meraih prestasi tinggi adalah Nova/Vita Marissa. Mereka mempersembahkan emas untuk Indonesia pada SEA Games 2001.

Nova lalu dipasangkan dengan Liliyana. Di bawah asuhan Richard, pasangan ini menjadi salah satu kekuatan terbesar ganda campuran dunia.