Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Oleh-oleh Wartawan BOLA dan JUARA.net dari Piala Eropa 2016

By Segaf Abdullah - Kamis, 18 Agustus 2016 | 21:29 WIB
Sesi foto bersama wartawan BOLA dan JUARA.net, Fernando Randy dan Sem Bagaskara, beserta peserta acara di Gedung Kompas Gramedia, Jalan Palmerah Barat, Jakarta, Kamis (18/8/2016) sore. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET)

Dua wartawan Tabloid BOLA dan JUARA.net, Fernando Randy dan Sem Bagaskara, berbagi kisah dan pengalaman saat meliput langsung pergelaran Piala Eropa 2016 di Prancis.

Acara yang melibatkan pembaca setia BOLA dan JUARA.net serta mahasiswa itu dilangsungkan di Redaksi Tabloid BOLA, Jalan Palmerah Barat, Jakarta, Kamis (18/8/2016) sore.

Pada sesi pertama, fotografer Fernando Randy membagi cerita dan hasil jepretannya. Rupanya, 'perjuangan' pria yang biasa disapa Nando itu di Prancis tidak senikmat saat kita menyaksikan hasil karyanya.

"Ketika saya memotret timnas Krosia sewaktu mereka berlatih, awak media hanya diberikan waktu 10 menit. Di situ, saya harus segera membagi waktu untuk rekaman lensa dan foto ilustrasi yang diminta reporter," ucap Nando dalam acara tersebut.

Nando bersyukur tak ada kejadian buruk yang menimpa dirinya dalam petualangannya di Prancis. Namun, dia menyebut nyaris menjadi korban pencopetan saat melakukan perjalanan ke Stadion Stade de France.

"Orang kebanyakan hanya mengetahui Paris itu kota yang cantik dan romantis. Ternyata, di sana masih banyak pengemis, gelandangan, dan pencopet," katanya.

Akan tetapi, kerja keras Nando terbayar lunas. Hasil karyanya mendapat apresiasi banyak orang.

Selanjutnya, contoh ideal jurnalisme damai pun terhampar dalam foto-foto karya Nando. Selain itu, pria yang kocak itu juga kontras menggambarkan identitas dua kota terkenal di Prancis, Paris dan Marseille.

"Bagi kami (BOLA dan JUARA.net), good news is a good news, tidak ada bad news is a good news. Maka dari itu, saya beruntung ketika mendapatkan momen saat fans Austria dan Islandia menginap di hotel yang sama," ujar Nando.

"Di Marseille, kita akan menemukan pantai dan masyarakat yang lebih luwes. Sedangkan di Paris, orang-orang di sana cenderung kaku dan tertutup," tuturnya.