Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Blunder Victor Valdes dan Risiko yang Dihindari Joe Hart

By Anju Christian Silaban - Kamis, 18 Agustus 2016 | 17:44 WIB
Ekspresi kekecewaan penjaga gawang Manchester City, Joe Hart, pada laga semifinal kedua kontra Real Madrid di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu (4/5/2016) waktu setempat. (JAVIER SORIANO/AFP)

Maklum, Guardiola menargetkan penguasaan bola 70 persen setiap pertandingan sehingga penjaga gawang juga dituntut terlibat dalam permainan.

"Guardiola tidak mau bermain dengan 10 pemain plus seorang penjaga gawang. Kami terdiri dari 11 pemain yang sesuai dengan kebutuhan filosofi dia," tutur Neuer.

Serupa Valdes, Neuer juga dituntut berani mengambil risiko. Sebab, dengan format high defensive line, ada ruang cukup besar di depan kotak penalti Bayern.

Neuer pun sering meninggalkan gawang demi merapatkan jarak dengan duet bek tengah atau memotong serangan balik lawan.

Joe Hart

Situasi berbeda dialami Guardiola bersama Manchester City. Joe Hart cenderung menghindari risiko dan sering melepaskan umpan panjang.

Bukan tanpa alasan Hart jarang mengirim bola secara mendatar. Akurasi Hart tergolong rendah. Dalam tiga musim, Hart melepaskan 562 operan pendek dan hanya 49 di antaranya menemui sasaran.

Bandingkan saja dengan Neuer. Dalam kurun serupa, dia melancarkan 2.077 operan pendek dan 85 persen di antaranya berakhir di kaki rekan setim.

"Guardiola tidak mau bermain dengan 10 pemain plus seorang penjaga gawang. Kami terdiri dari 11 pemain yang sesuai dengan kebutuhan filosofi dia." - Manuel Neuer

Jadi, tidaklah mengherankan Guardiola mencadangkan Hart dalam dua pertandingan pertama musim 2015-2016. Dia memilih Willy Caballero untuk berdiri di bawah mistar.

Cabballero sebenarnya tidak begitu fasih dengan lakon sweeper-keeper. Namun, dibandingkan dengan Hart, dia lebih mendekati Neuer atau Valdes.