Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Publik bertanya-tanya mengapa Josep Guardiola mencadangkan Joe Hart saat Manchester City menang 2-1 atas Sunderland pada partai Premier League di Stadion Etihad, Sabtu (13/8/2016).
Guardiola sendiri belum membeberkan alasan spesifiknya. Namun, menurut dugaan eks kapten Manchester United, Gary Neville, kualitas operan Hart menjadi penyebab utama.
Lantaran mengusung taktik penguasaan bola, Guardiola memang membutuhkan penjaga gawang yang bisa ikut membangun serangan. Kiper dituntut sering melepaskan operan mendatar kepada pemain belakang.
Lakon yang kerap disebut sweeper-keeper itu dijalani oleh Victor Valdes bersama Barcelona dan Manuel Neuer dengan Barcelona.
Statistik Neuer dalam mendistribusikan bola juga cukup menonjol. Dicatat Sky Sports, pemain tim nasional Jerman itu melancarkan 2.077 operan pendek dalam tiga musim.
RT: OptaFranz: 92.3 - Manuel_Neuer had the best pass accuracy (92.3%) of all players in #ATLFCB. Weird. pic.twitter.com/9YDb1XtQ2x
— Rhein-Erft Knappen (@RheinErftKnappe) April 28, 2016
Dari operan sebanyak itu, 85 persen di antaranya dikirimkan Neuer tepat menuju sasaran.
"Guardiola benar-benar meyakini bahwa serangan harus dimulai dari belakang. Padahal, aspek ini bukanlah keunggulan Hart," tutur Neville.
Baca Juga:
Statistik mengonfirmasi pendapat Neville terkait Hart. Dalam kurun waktu serupa, Hart cuma melakukan 562 operan. Akurasinya pun tergolong rendah, yakni 49 persen.
Guna menghindari risiko salah oper, Hart pun cenderung melancarkan umpan panjang, yakni sebanyak 75 persen.