Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Eks kiper Persib itu bersyukur melihat nama Shahar dan Teja sudah muncul di seleksi timnas senior. Bagi Gatot, kondisi ini sebagai sinyal bahwa regenerasi penjaga gawang di Indonesia sudah berada dalam trek yang tepat.
“Kiper-kiper lain saya anggap sama saja meskipun mereka lebih berpengalaman di timnas. Tapi, bila ditanya optimistis atau tidak, saya harus selalu berusaha saat dipanggil seleksi,” ujar Shahar.
Terkait kiper yang lebih berpeluang masuk ke skuat akhir, Gatot belum bisa mengatakan.
“Nantinya terserah coach Alfred memilih siapa. Yang jelas dengan persiapan mepet seperti ini, kami perlu kiper yang siap fisik maupun mental,” tuturnya.
Gatot
Seperti halnya Shahar, Teja, dan Andritany yang bisa menjadi pendatang baru di AFF, Gatot pun berstatus sama dengan tiga kiper itu.
Mengawali karier kepelatihan di Pelita Jaya, pelatih kiper berusia 43 tahun itu belum sekali pun masuk dalam tim pelatih di timnas senior, terlebih lagi untuk Piala AFF.
“Saya pernah di Pelita Jaya, timnas U-14 dan U-16, serta Pelita Bandung Raya. Shahar menjadi salah satu anak didik saya saat di Pelita Jaya U-21. Sekarang ada di timnas senior menjadi tantangan buat saya,” kata Gatot.
Bagi Shahar, bertemu dengan eks pelatihnya di Pelita Jaya bukan sebuah keuntungan.
“Saya dilatih coach Gatot sekitar empat tahun. Sekarang hanya sekadar saya paham dia dan dia tahu kemampuan saya. Semoga saya bisa terus menunjukkan kemampuan terbaik saya,” ucapnya.
[video]https://video.kompas.com/e/5082251625001_v1_pjuara[/video]