Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Perubahan Gaya Manchester City Bersama Pep Guardiola

By Minggu, 7 Agustus 2016 | 22:19 WIB
Gelandang serang Manchester City, Kevin De Bruyne (atas), menerima tekel dari gelandang Real Madrid, Casemiro, dalam duel Liga Champions di Stadion Etihad, 26 April 2016. (PAUL GILHAM/GETTY IMAGES)

Kehadiran manajer baru Josep Guardiola sekaligus menciptakan perubahan gaya permainan pada Manchester City. Namun, apakah perubahan taktik tersebut bisa langsung dipahami pemain? Hal ini masih menjadi tanda tanya.

Penulis: Dedi Rinaldi

Gelandang Kevin De Bruyne mengungkapkan bahwa kehadiran Pep Guardiola memang telah mengubah beberapa hal dalam permainan. Hanya, untuk menerapkan seluruh idenya, Guardiola dinilai masih membutuhkan waktu.

Kehadiran pemain baru membutuhkan transisi. Kemudian, pemain-pemain yang baru bergabung setelah liburan, terutama anggota timnas yang dipakai di Piala Eropa 2016 atau Copa America Centenario, membuat Guardiola masih sulit membangun tim yang ideal.

"Sulit membangun tim ketika banyak pemain yang datang telat setelah menjalani Piala Eropa dan Copa America," kata Pep.

Sejauh ini, The Citizens telah mendatangkan enam pemain baru. Mereka adalah Ilkay Gundogan dari Borussia Dortmund, Aaron Mooy (Melbourne City FC), Nolito (Celta Vigo), Oleksandr Zinchenko (Ufa), Leroy Sane (Schalke), dan Gabriel Jesus (Palmeiras).

Lalu, hingga pekan ini The Citizens baru menjalani tiga kali pertandingan pramusim dari lima pertandingan yang direncanakan. Salah satu dari rencana tersebut terpaksa batal, yaitu bertemu Manchester United di Beijing.

Diakui oleh De Bruyne bahwa pembatalan tersebut merugikan The Citizens karena merupakan uji coba yang bagus dengan bertemu tim sekelas United. Kendati begitu, masih ada satu laga sisa, yaitu bertemu tim kuat Arsenal yang akan digelar pada Minggu (7/8).

Pola Rumit

Pep Guardiola terkenal sebagai sosok yang memopulerkan tiki-taka di Barcelona, yang tak hanya berhasil mencengkeram La Liga Spanyol, juga kompetisi Eropa sekelas Liga Champions.

Bersama Barcelona, tiki-taka terlihat rumit bagi lawan karena pergerakan pemain dan aliran bola begitu cepat dan membingungkan musuh.

Pada dasarnya, tiki-taka mengagungkan penguasaan bola dengan tujuan menciptakan sebanyak mungkin kesempatan membobol gawang lawan.

Ketika menangani Bayern Muenchen, napas tiki-taka terlihat melunak karena oleh Guardiola disesuaikan dengan budaya Muenchen. Tampaknya, Guardiola juga akan melakukan hal serupa pada The Citizens.

De Bruyne yakin bahwa taktik Guardiola akan mengangkat The Citizens pada tempat yang layak. Cuma, yang masih menjadi pertanyaannya ialah secepat apa kondisi ideal bakal terlaksana?

Ujian besar selain melawan Arsenal dan juga laga perdana Premier League pada 13 Agustus kontra Sunderland adalah dengan melawat ke Rumania guna melawan Steaua Bucharest pada 16 Agustus di laga pertama play-off Liga Champion. Duel kedua digelar 24 Agustus.

Pep wajib meloloskan tim ke putaran grup agar langkah awalnya di City tidak penuh gejolak.

"Duel ini akan sulit karena mereka punya banyak talenta dan sedang dalam periode positif," kata Direktur Olah Raga Man. City, Txiki Begiristain, di situs UEFA.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P