Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Rotasi Persib, Bukti Djanur Tak Cuma Sesumbar

By Jumat, 5 Agustus 2016 | 23:25 WIB
Djadjang Nurdjaman, pelatih Persib, sedang memberi pengarahan kepada pemain dalam latihan. (BUDI KRESNADI/JUARA.net)

Dua pemain Persib yang sebelumnya lebih sering berstatus sebagai pelapis, M. Natshir dan Jajang Sukmara, mulai mendapat kepercayaan tampil sejak menit awal.

Penulis: Budi Kresnadi/Martinus Bangun

Kecenderungan melakukan sistem rotasi sebenarnya sudah diutarakan Djajang usai sukses melalui aksi comeback-nya bersama skuat Maung Bandung di ISC pekan ke-9 (menang 3-2 atas PSM).

Semenjak itu, Djanur tak hanya bergantung pada satu formasi dan kerap membuat komposisi tim lebih variatif. Belakangan, kecenderungan itu semakin terasa.

Bahkan kiper senior yang selama ini nyaris tak tergantikan, I Made Wiriawan, harus rela menjadi cadangan bagi kiper muda, M. Natshir, di dua laga terakhir.

Begitu pula nasib Tony Sucipto, yang untuk pertama kalinya tak diturunkan sejak menit awal kala Persib menang 1-0 atas Persela, Jumat (29/7/2016). Pada laga tersebut, posisi Toni diisi Jajang Sukmara.

"Tidak ada yang namanya anak emas. Semua pemain memiliki kesempatan menjadi starter, tergantung kesiapan mereka secara fisik maupun mental," ujar pelatih yang akrab disapa Djanur tersebut.

Ia melanjutkan bahwa keputusan memasang Natshir dan Jajang sejak menit awal bukanlah keputusan coba-coba.

"Seluruh pemain Persib punya kualitas. Hanya urusan menit bermain yang seolah menunjukkan ada jarak antara pemain inti dan cadangan," ungkap Djanur.

Kebijakan tersebut juga mendapat respons positif dari kalangan pemain, terutama Natshir dan Jangsuk, sapaan akrab Jajang.

"Saya tak mau menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan pelatih. Jadi, saya bersyukur bisa langsung nyetel dan tak ada kendala komunikasi dengan rekan-rekan," ujar Jangsuk.

Baca Juga:

"Saya bersyukur mulai dipercaya tampil. Artinya, kerja keras saya di latihan tak sia-sia," ujar Natshir.

Bicara soal kualitas, tak salah jika Djanur mulai memberi kepercayaan lebih kepada Natshir dan Jangsuk.

Pasalnya, karier dan pengalaman keduanya sudah sempat melesat hingga ke level tim nasional U-23, yakni di ajang SEA Games 2011 (Jajang) dan SEA Games 2015 (Natshir).

Lebih Leluasa

Faktor komposisi pemain yang merata juga membuat Djanur bisa leluasa mengutak-atik lini depan.

Pemain yang lebih bertipikal sebagai penyerang sayap semisal Atep, Samsul Arif, Tantan, Zulham Zamrun, dan David Laly bisa diturunkan bergantian.

Faktor tersebut juga membuat Djanur tak risau kala Samsul harus absen di laga berikut kontra Perseru, Sabtu (6/8).

Kondisi serupa juga berlangsung di lini tengah. Peran Robertino Pugliara sebagai gelandang tengah bisa sewaktu-waktu diberikan kepada Rachmat Hidayat.

Sementara itu, Hariono, Kim Jefrey Kurniawan, dan M. Taufiq bisa tampil bergantian sebagai gelandang bertahan.

Persaingan ketat juga bakal terjadi di lini belakang karena melibatkan empat pemain yang punya kualitas hampir sama bagus, yakni Vladimir Vujovic, Yanto Basna, Purwaka Yudi, dan Hermawan.

[video]https://video.kompas.com/e/5071119266001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P