Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Higuain dan Pertaruhan 'All-in' Si Nyonya Besar

By Beri Bagja - Selasa, 2 Agustus 2016 | 20:31 WIB
Penyerang anyar Juventus, Gonzalo Higuain, berpose dengan kostum nomor sembilan miliknya di markas klub, Turin, 27 Juli 2016. (MARCO BERTORELLO/AFP)

Dengan atau tanpa Pogba

Paul Pogba hingga tulisan ini dibuat masih belum dapat memastikan apakah dia akan hengkang ataupun tetap tinggal di Turin.

Namun, terlepas dari ada atau tidaknya Pogba di skuat musim depan, Juventus sudah layak disandingkan dengan jajaran skuat elite Eropa.

Dengan kedalaman skuat dan pemain bintang yang berceceran, Max Allegri yang memang dikenal selalu memiliki lebih dari satu formasi akan dimanjakan dengan beberapa nama pemain yang didatangkan musim ini.


Aksi Paul Pogba dalam laga Serie A antara Juventus kontra Sampdoria di Juventus Arena, 14 Mei 2016. (VALERIO PENNICINO/GETTY IMAGES)

Dengan formasi 3-5-2 andalan Juventus selama ini, poros kekuatan Juventus terletak di lini belakang mereka.

Selain ketiga nama BBC yang sudah dibahas sebelumnya, Juventus memiliki Benatia dan Rugani yang merupakan bek-bek yang teruji di level Serie A.

Untuk posisi gelandang, Pjanic-Khedira-Pogba tentu akan menjadi pilihan utama. Andai kata Pogba harus pergi, Sang Pangeran Turin, Claudio Marchisio, selalu siap untuk memulai pertandingan sebagai starter.

Apalagi Pogba pergi dengan banderol 120 juta euro, Juventus pasti akan membelanjakan uang tersebut untuk satu pemain penggantinya.

Nama-nama berprospek seperti Mario Lemina, Stefano Sturaro dan Alberto Pereyra mengisi kedalaman lini tengah skuat Juventus ini.

34 - Jumlah gol yang diciptakan Paul Pogba selama membela Juventus pada berbagai ajang sejak 2012.

Posisi sayap Juve diisi oleh nama seperti Alex Sandro dan Patrice Evra (kiri), lalu Dani Alves dan Stephan Lichtsteiner (kanan), yang akan berbagi menit bermain sehingga setiap diturunkan, mereka dapat bermain dengan stamina penuh.

Di lini depan, Dybala dan Higuain (top scorer dan pencetak gol kedua terbanyak di Serie A musim lalu) siap menjadi momok yang akan menghantui lini belakang tim manapun di Eropa.

Striker berpengalaman Mario Mandzukic dan talenta muda Simone Zaza akan menjalani peran rotasi dalam skuat ini.

Tak sampai di situ, formasi 4-4-2 pun dapat diaplikasikan oleh Juventus dengan sumber daya manusia yang dimilikinya.

Talenta baru asal Kroasia, Marko Pjaca, dapat mengisi lubang yang ditinggalkan oleh Juan Cuadrado musim lalu yang memiliki permainan melebar dan menghajar musuh dari sisi kanan pertahanan.

Di kiri, Juventus masih memiliki sosok seorang Kwadwo Asamoah yang dikaruniai kecepatan dan teknik yang luar biasa.

Dari semua fakta di atas, Juventus terlihat untuk mempertaruhkan segalanya (all-in) di musim ini, bukan hanya untuk Serie A dan Coppa Italia saja, tapi juga Liga Champions.

Hal ini ditegaskan oleh pemilihan jersey tandang mereka yang menggunakan warna biru untuk menyegarkan memori 1996, di mana Juventus dengan nama besar seperti Alessandro Del Piero, Gianluca Vialli dan Antonio Conte mampu membungkus trofi paling bergengsi di daratan Eropa tersebut ke Turin.

Akankah taruhan all-in dari Juventus membuahkan hasil di musim ini? Patut kita simak.

Best

Edward Satria

@Edwardsatria

www.edwardsatria.com

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P