Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Di Tottenham, Kane-Jansseen Menuju Sheringham-Klinsmann

By Jumat, 29 Juli 2016 | 19:44 WIB
Vincent Janssen tengah mengontrol bola dalam sesi latihan Tottenham Hotspur di AAMI Park,Melbourne, Australia, 25 Juli 2016 (SCOTT BARBOUR/GETTY IMAGES)

Demi ambisi membobol gawang lawan lebih banyak ketimbang musim lalu, kini Tottenham Hotspur dihuni dua top scorer menuju musim baru 2016/17. Menarik untuk menantikan bagaimana kedua predator tersebut bakal saling bekerja sama sekaligus bersaing.

Penulis : Dedi Rinaldi 

Kedua pencetak gol terbanyak tersebut ialah Harry Kane, predator paling produktif di kompetisi Premier League Inggris musim lalu.

Satu lagi ialah striker baru Vincent Janssen, yang merupakan pencetak gol terbanyak Eredivisie Belanda 2015-2016.

Pada musim lalu, Kane menyumbangkan 25 gol.

Namun, pelatih Mauricio Pochettino menilai hal tersebut akan menjadi riskan bila hanya mengandalkan Kane seorang pada musim baru, apalagi jumlah pertandingan Spurs semakin banyak dengan tambahan laga di kancah Liga Champion.

Selain itu, produktivitas pemain lain dianggap Pochettino belum sesuai harapan.

Hanya dua gelandang menyerang, Erik Lamela dan Dele Alli, yang masing-masing bisa mencetak total 11 gol dan 10 gol.

Dengan tingkat persaingan yang semakin ketat pada musim depan, harus ada tambahan pemain pencetak gol.

Awalnya Spurs melirik striker Internazionale Milano, Mauro Icardi, yang diyakini dapat menjadi tandem sempurna bagi Kane.


Selebrasi Mauro Icardi setelah mencetak gol dalam laga Serie A antara Frosinone Calsio kontra Inter Milan di Stadio Matusa, Frosinone, 9 April 2016. (PAOLO BRUNO/GETTY IMAGES)

Icardi ternyata sulit didapatkan sehingga Pochettino yang memiliki pengetahuan tentang Liga Belanda mengalihkan pandangan ke Janssen.

Setelah melalui jalan berliku, Pochettino pun sukses dan dipuji telah membuat langkah besar dalam perburuan pemain.

Pasalnya, Janssen telah menjadi properti panas di Belanda. Tak hanya Spurs yang berminat meminang, juara Ligue 1 Prancis, Paris Saint-Germain, dan klub Jerman, VfL Wolfsburg, juga menginginkan jasa Janssen.

Janssen dikontrak selama empat tahun atau hingga 2020. Janssen (22 tahun) merupakan peraih Johan Cruyff Trophy (Pemain Muda Terbaik Belanda) bersama AZ Alkmaar.

Sukses tersebut membuat namanya sejajar dengan Rafael van der Vaart dan Christian Eriksen yang pernah mendapatkan trofi serupa.

Striker Tunggal

Janssen membuat debut internasional pada awal 2016 bersama timnas Belanda dan mencetak tiga gol dalam lima penampilan, termasuk satu gol saat melawan Inggris dalam kemenangan 2-1 di Wembley pada 29 Maret 2016.

“Ya, akan ada banyak sekali pertandingan. Pada musim depan Spurs akan bermain sebanyak 60 pertandingan, yaitu di Premier League, Liga Champions, Piala FA, dan Piala Liga. Itulah mengapa mereka sangat ingin membeli striker tambahan. Saya merasa tertantang dengan kondisi yang ada,” kata Janssen.

Namun, kehadiran Janssen juga menciptakan pertanyaan yang harus segera dijawab.

Masalahnya, pelatih Pochettino selama ini lebih sering mengandalkan skema striker tunggal. Selain itu, keduanya berkarakter serupa.

Dalam kondisi ini, bisa jadi Pochettino tetap akan menggunakan skema lama, yaitu striker tunggal, serta tentunya akan menggunakan Kane dan Janssen secara bergantian. Atau, Pochettino mau mencoba menggunakan dua striker.

Baca Juga:

Secara pribadi, Janssen menyatakan lebih senang bila Spurs menggunakan dua striker karena dirinya sudah telanjur optimistis bisa tampil reguler dan bahkan berduet dengan Kane.

“Saya pikir, saya bisa bermain bersama dengan Kane. Dia striker hebat. Kami sebenarnya dapat saling melengkapi, tapi kita lihat nanti apa yang akan diterapkan oleh pelatih,” ujar Janssen.

Apakah tandem Kane-Janssen akan menjadi duet impian? Tottenham pernah menghasilkan duet hebat, seperti yang ditunjukkan tandem Teddy Sheringham-Jurgen Klinssman pada era 1990-an.


Striker Tottenham, Juergen Klinsmann, beraksi lawan Leicester City pada laga Premier League di Filbert Street, Leicester, 17 September 1994.(CLIVE BRUNSKILL/GETTY IMAGES)

Sheringham dan Klinsmann hanya bersama selama semusim yaitu 1994/95.

Namun, masa itu merupakan musim yang sangat luar biasa. Pertama kali menjejakkan kaki di Inggris, Klinsmann mencetak total 30 gol untuk Spurs dan sukses menyabet penghargaan FWA Footballer of the Year.

Sementara itu, Sheringham mengoleksi 23 gol sehingga kontribusi gol dari hanya kedua pemain tersebut mencapai 53 biji!

Menurut Klinsmann, Sheringham adalah striker paling cerdas yang pernah menjadi tandemnya di atas lapangan.

[video]https://video.kompas.com/e/5059546476001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P