Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ketika Andres Mendosza (Brugge) membuat gol di menit ke-33, kumandang Ohh... oh-oh-oh oh ohh... Ohh... terdengar di San Siro. Ketika hasil akhir terkonfirmasi bahwa Brugge menang 1-0, lantunan Ohh... oh-oh-oh oh ohh... ohh... kembali terdengar ke seantero stadion.
Lagu tersebut ikut ke Belgia dan menjadi lagu resmi klub. Setiap menjelang laga kandang Brugge, pendukung tuan rumah menyanyikan Seven Nation Army. Ohh... oh-oh-oh oh ohh... ohh... mulai rutin terdengar setelah tiap gol, terutama gol tim tuan rumah.
Pada 15 Februari 2006, Club Brugge menjamu AS Roma di ajang Piala UEFA. Tim tamu menang 2-1. Tetapi hal yang menarik adalah ketika fan Roma menyadari lagu unik yang dinyanyikan oleh pendukung tuan rumah.
"Saya tak pernah mendengar lagu itu sebelum kami bermain di Bruges. Sejak itu saya tak bisa mengeluarkan 'Po po po po po poo pooo' dari kepala saya. Lagu itu terdengar fantastis dan fan langsung suka. Saya langsung membeli album band tersebut," kata Francesco Totti kepada Nieuwsblad.
Seven Nation Army berpindah dari Milano, ke Bruges, dan kembali ke Italia, tepatnya ke Kota Roma. Lagu itu masuk ke level dunia ketika Italia mentas di Piala Dunia 2006 di Jerman dan menjadi lagu tak resmi Gli Azzurri.
Usai menjadi juara, Alessandro Del Piero dan Marco Materazzi, "membajak" konser Rolling Stones di Italia. Keduanya memimpin penonton konser tersebut menyanyikan Po po po po song.
"Saya merasa terhormat bahwa orang Italia telah mengadopsi lagu ini menjadi lagu mereka," kata Jack White di Artis Direct.
Setelah itu, Seven Nation Army mulai mengisi stadion-stadion di seluruh dunia.
Belakangan, lagu Seven Nation Army mengalami peningkatan penjualan. Bukan karena Euro 2016, tetapi setelah peluncuran cuplikan gim Battlefield 1 yang menggunakan lagu tersebut pada 6 Mei 2016. Nielsen Music menyebut 2,4 juta kali lagu tersebut didengarkan melalui streaming dan 11 ribu penjualan melalui unduhan hingga 12 Mei.