Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ada pemandangan yang tidak biasa di acara makan malam tim bulu tangkis Olimpiade pada karantina yang tengah berlangsung di Kudus, Jawa Tengah.
Kala itu, lima pebulu tangkis yang biasanya mengayunkan raket, mempertontonkan kebolehan mereka bermain musik.
Mohammad Ahsan, Tontowi Ahmad, Greysia Polii, Berry Angriawan, dan Ronald Alexander tampil dalam sebuah grup band dan menghibur rekan-rekannya dan tim ofisial yang tengah menikmati makan malam di Pabrik Djarum Oasis.
Sebetulnya mereka tidak sengaja untuk manggung. Namun, ketika mereka melihat ada perlengkapan alat musik lengkap, sontak satu persatu mulai melihat-lihat dan kemudian ambil posisi masing-masing.
Greysia sebagai basis, Ronald dan Ahsan sebagai gitaris, Berry siap menggebuk drum, terakhir Tontowi menjelma jadi vokalis. Greysia dan Ahsan terkadang bergantian menjadi vokalis saat menyanyikan lagu Iwan Fals, Bento.
Penampilan band pelatnas ini mendapat sambutan luar biasa dari para penonton, riuh tepuk tangan selalu menghiasi ruang makan tersebut, bahkan sesaat setelah Tontowi menyelesaikan lagu "Rasa yang Tertinggal" dari ST 12, penonton meneriakkan "lagi, lagi,lagi” yang artinya mereka ingin Tontowi dan band pelatnas tampil lagi.
Meskipun bukan pemusik profesional, mereka tampil begitu percaya diri. Aksi-aksi mereka yang bak tengah tampil dalam konser seperti melambaikan tangan ke arah penonton, membuat tawa penonton pecah.
Ternyata kelima atlet ini sudah sering bermain musik di ruang makan pelatnas bulu tangkis, Cipayung. Dulu terdapat alat-alat musik di sana, mereka memang sering nge-band dengan formasi yang sama.
Berry yang menjadi drummer, ternyata belajar bermain drum secara otodidak dan melihat video-video dari situs Youtube.