Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Komparasi
Batistuta? Di Copa America 1991, yang babak finalnya masih menggunakan sistem round robin, ia mencetak gol ke gawang Brasil (Argentina menang 3-2) dan Kolombia (2-1).
Golnya berperan besar membawa La Albiceleste menjadi kampiun.
Dua tahun kemudian, Batigol melempem di babak-babak awal, tapi meledak di partai final. Dia memborong dua gol Argentina, yang mengalahkan Meksiko 2-1.
Batistuta mencetak 10 gol di Piala Dunia, dua di antaranya di fase gugur. Legenda klub Serie A, Fiorentina, itu juga lebih suka menorehkan gol di partai kompetitif.
Hanya 16 gol dibukukannya dalam uji coba.
Batigol makin kelihatan superior jika melihat rasio gol. Dia mencetak 54 golnya hanya dalam 78 partai (rata-rata 0,69 gol per pertandingan). Koleksi gol Messi hadir dalam 111 partai (0,48).
Mungkin beginilah nasib Messi. Dia selalu diperbandingkan dengan legenda-legenda Argentina. La Pulga juga sempat direndahkan dalam komparasi dengan Diego Maradona.
Penyebabnya hanya satu: Messi belum pernah membawa tim senior Argentina menjadi juara.
Entah Piala Dunia atau Copa America.
Tidak heran Messi tidak mau terlalu fokus membicarakan pencapaian menyamai Batistuta. "Saya tidak memikirkan hal itu. Konsentrasi saya adalah membawa Argentina menjuarai turnamen," katanya di ESPN Deportes.