Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebuah pencapaian hebat diraih Lionel Messi saat membawa Argentina menghancurkan Venezuela 4-1 di babak perempat final Copa America Centenario, Sabtu (18/6/2016) di Foxborough.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Messi membukukan satu gol. Torehan tersebut membuat nama La Pulga sejajar dengan striker legendaris Gabriel Batistuta sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa Argentina.
Messi menyamai catatan 54 gol Batistuta dan pasti akan segera melewatinya.
Messi sekarang bisa disebut sebagai striker terhebat Argentina? Nanti dulu! Dilihat dari rasio gol dan tingkat kepentingan gol, Messi ternyata masih tidak ada apa-apanya dibandingkan Batigol.
Mungkin ini suara dari hater, tapi fakta tidak bisa dibantah. Separuh gol Messi dicetaknya dalam uji coba, pertandingan yang kelasnya tidak penting.
Messi memang lumayan bersinar di ajang kualifikasi turnamen. Dia misalnya pernah mencetak 10 gol di Kualifikasi Piala Dunia 2014.
Tapi, bintang Barcelona ini memble di putaran finalnya. Pemain kelahiran 24 Juni 1987 itu hanya mencetak lima gol di Piala Dunia dan tujuh di Copa America.
Messi makin kelihatan payah karena semua gol Piala Dunia-nya hanya dicetak di fase grup. Dia selalu mandul di fase gugur.
Bicara Copa America, Messi memang menorehkan gol di fase gugur. Tapi, golnya paling jauh terjadi di semifinal. Setidaknya itu sampai hasil babak perempat final Copa America Centenario.
Komparasi
Batistuta? Di Copa America 1991, yang babak finalnya masih menggunakan sistem round robin, ia mencetak gol ke gawang Brasil (Argentina menang 3-2) dan Kolombia (2-1).
Golnya berperan besar membawa La Albiceleste menjadi kampiun.
Dua tahun kemudian, Batigol melempem di babak-babak awal, tapi meledak di partai final. Dia memborong dua gol Argentina, yang mengalahkan Meksiko 2-1.
Batistuta mencetak 10 gol di Piala Dunia, dua di antaranya di fase gugur. Legenda klub Serie A, Fiorentina, itu juga lebih suka menorehkan gol di partai kompetitif.
Hanya 16 gol dibukukannya dalam uji coba.
Batigol makin kelihatan superior jika melihat rasio gol. Dia mencetak 54 golnya hanya dalam 78 partai (rata-rata 0,69 gol per pertandingan). Koleksi gol Messi hadir dalam 111 partai (0,48).
Mungkin beginilah nasib Messi. Dia selalu diperbandingkan dengan legenda-legenda Argentina. La Pulga juga sempat direndahkan dalam komparasi dengan Diego Maradona.
Penyebabnya hanya satu: Messi belum pernah membawa tim senior Argentina menjadi juara.
Entah Piala Dunia atau Copa America.
Tidak heran Messi tidak mau terlalu fokus membicarakan pencapaian menyamai Batistuta. "Saya tidak memikirkan hal itu. Konsentrasi saya adalah membawa Argentina menjuarai turnamen," katanya di ESPN Deportes.