Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Peru bisa mengejutkan. Los Incas sudah membuat kejutan dengan menyingkirkan Brasil.
Pertahanan kokoh menjadi modal Peru untuk mengatasi Kolombia, termasuk kreativitas James. Nilai lebih lain Tim Inca adalah penerapan taktik.
"Tim saya taktis. Bertahan ketika memang harus mempertahankan diri dan memukul ketika saat mesti menyerang," ujar pelatih Ricardo Gareca.
Saat melawan Brasil, Gareca menginstruksikan gelandang serang Andy Polo membayangi bek kiri Filipe Luis.
Hasilnya, bek Atletico Madrid itu tak bebas dalam membantu membangun serangan Brasil dari sisi kiri.
Sebaliknya, penetrasi Polo di wilayah Filipe Luis berujung gol Peru.
Peru memiliki pemain-pemain yang pandai memanfaatkan situasi. Selain Polo, contoh lain adalah penyerang Raul Ruidiaz, penjebol gawang Brasil melalui bantuan "tangannya".
"Dia seorang seniman," kata Tulio, mantan penyerang Brasil yang juga mencetak gol dengan tangan ke gawang Argentina di Copa America 1995. "Selamat karena telah berhasil menipu semua orang," ucap Tulio kepada Globoesporte.
Mampukah seniman Peru kali ini memperdaya Kolombia?
Secara tim, Kolombia lebih unggul. Melihat performa James yang sedang bagus, pasukan Pekerman berpeluang menjadi pemenang.
PRAKIRAAN FORMASI
PERU (4-2-3-1)
1-Gallese (K); 2-Rodriguez, 3-Corso, 15-Ramos, 6-Trauco (B); 16-Vilchez, 5-Balbin (GB); 11-Rudiaz, 10-Cueva, 8-Polo (G); 9-Guerrero (P)
Cadangan: 12-Penny, 23-Caceda; 4-Revoredo, 7-Da Silva, 13-Tapia, 14-Alfageme, 17-Abram, 18-Benavente, 20-Flores, 21-Hohberg.
Pelatih: Ricardo Gareca (Arg)
KOLOMBIA (4-2-3-1)
1-Ospina (K); 4-Arias, 2-Zapata, 22-Murillo, 19-Diaz (B); 16-Torres, 13-Perez (GB); 11-Cuadrado, 10-Rodriguez, 8-Cordona (G); 7-Bacca (P)
Cadangan: 12-Zapata, 23-Bonilla, 3-Mina, 5-Celis, 6-Sanchez, 9-Martinez, 14-Aguilar, 15-Medina, 17-Moreno, 18-Fabra, 20-Roa.
Pelatih: Jose Pekerman (Arg)