Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Semesta di Ambang Memilih antara Dahaga Spanyol dan Gelar Ke-22 Serena

By Daniel Sianturi - Sabtu, 4 Juni 2016 | 17:35 WIB
Serena Williams vs Garbine Muguruza di final Prancis Terbuka 2016 yang digelar di Paris, Sabtu (4/6/2016). (DENNIS GROMBKOWSKI/GETTY IMAGES, CLIVE BRUNSKILL/GETTY IMAGES)

Siapa ratu tenis dunia? Jika hal itu ditanyakan ke kakak sepupu saya, Helen, maka dengan cepat ia menjawab Steffi Graff (Jerman). Ya, jawaban itu tidak salah. Sebanyak 22 gelar Grand Slam tunggal putri bahkan sapuan bersih tahun 1988 dengan 4 gelar Grand Slam plus emas Olimpiade adalah bukti nyata prestasi Graff.  

Waktu terus berjalan dan persaingan tenis tunggal putri pun terus bergulir.

Nama-nama seperti Lindsay Davenport dan Jennifer Capriati dari Amerika Serikat, juga Martina Hingis dari Swiss adalah nama-nama yang menghiasi persaingan berikut.

Prancis melalui Mary Pierce, Amelie Mauresmo, dan Marion Bartoli juga hadir menghiasi trophy grand slam.

Sejarah juga mencatat bahkan Belgia punya 11 gelar grand slam di tunggal putri pascaera Steffi Graff, 7 gelar dari Justine Henin dan 4 lainnya dari Kim Clijsters.

Rusia pun tak ketinggalan, Anastasia Miskyna, Kutzenova dan si cantik Maria Sharapova adalah juara grand slam.

Belum lagi ada nama Victoria Azarenka dari Belarusia dengan 2 gelarnya di Australia Open.

Bagaimana dengan Asia? Ada Li Na (China) dengan masing-masing satu gelar di Perancis dan Australia Open.

Dari data di atas tak lengkap kalau saya tidak menuliskan fenomena Wlliams bersaudara.

Sejak Serena Williams juara di AS Terbuka tahun 1999, total 28 gelar grand slam tunggal putri diraih duo Williams tersebut.