Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pengurus Pusat (PP) PELTI tidak setuju dengan rencana pembongkaran dan pengalihan fungsi lapangan-lapangan tenis di kawasan Gelora Bung Karno (GBK). PELTI berharap ada peninjauan ulang terkait rencana tersebut.
"Kami sangat mendukung penataan Gelora Bung Karno sebagai venue Asian Games 2018. Namun, sejak awal kami menolak pengalihan fungsi lahan lapangan tenis outdoor Stadion Tenis GBK Senayan," ucap Ketua Umum PP PELTI, Wibowo Suseno Wirjawan, saat konferensi pers, Jumat (3/6/2016) sore WIB.
Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games (AG) 2018 yang akan dilangsungkan di Jakarta dan Palembang. Sebagai bagian dari persiapan olahraga multi-event terbesar di Asia itu, pemerintah berencana melakukan sejumlah renovasi kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta.
Berkaitan dengan rencana tersebut sudah dilakukan beberapa pertemuan guna membahas rencana renovasi yang melibatkan Kemenpora, KemenPUPR, Satgas Infrastruktur AG XVIII/2018, KONI Pusat, KOI, Induk Organisasi Cabang Olahraga, dan PPKGBK.
Awalnya telah disepakati untuk cabang tenis lapangan bahwa Stadion Tenis Centre Court yang saat ini memiliki dua lapangan akan diubah menjadi satu lapangan. Juga dilakukan beberapa renovasi ruangan, termasuk tribun penonton.
Baca Juga:
Selain itu, dari 12 lapangan outdoor plexypave diusulkan enam lapangan menjadi semi indoor.
Kawasan tenis di GBK sekarang memiliki satu lapangan indoor, dua lapangan utama (center court) dan didukung 18 lapangan outdoor. Lapangan outdoor terdiri dari 12 tanah liat, serta enam lapangan hardcourt.
Sementara itu, dalam The 4th OCA Coordination Committe (Corcom) Meeting di Bali pada 11 Mei 2016 juga sudah tercapai kesepakatan bahwa lapangan Baseball dan Rugby akan dibangun di luar area komplek GBK.
Pada Asian Games 2018, venue cabang tenis akan dihelat di Stadion Tenis Bukit Asam kawasan Jakabaring Sport Sity, Palembang.