Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manchester United termasuk klub besar. Benarkah demikian? Bila indikator klub besar adalah prestasi selama tiga musim terakhir, tim beralias Setan Merah jelas tidak masuk hitungan.
Penulis : Indra Citra Sena
Tengok saja lemari piala Manchester United. Trofi terakhir yang dipajang yaitu Premier League 2012-2013 ketika Sir Alex Ferguson masih memegang kendali kepelatihan. Setelah itu nihil.
Jangankan bersaing memperebutkan gelar Premier League dengan para rival seperti Chelsea, Manchester City, dan Arsenal.
Sekadar menempati empat besar alias zona Liga Champions saja mereka mengalami kesulitan.
Baca Juga:
Musim ini, United telah dipastikan gagal mengantongi tiket Liga Champions lantaran cuma bisa bertengger di posisi kelima dalam klasemen akhir Premier League.
Habitat mereka beralih ke kompetisi kasta kedua di tingkat kontinental, yakni Liga Europa.
Namun, kompetisi 2015-2016 belum sepenuhnya berakhir pahit bagi United. Wayne Rooney dkk masih berpeluang menggenggam trofi sekalipun hanya sekelas Piala FA yang sudah lebih dari sedekade tak pernah mereka menangi.
Kesuksesan teranyar United di Piala FA terjadi pada edisi 2003-2004 ketika mereka berhasil mengalahkan Milwall tiga gol tanpa balas dalam pertandingan final.
Ruud van Nistelrooy dan Cristiano Ronaldo menjadi pahlawan kemenangan Setan Merah waktu itu.
Kini, United akan menghadapi Crystal Palace pada Sabtu (21/5/2016). Peluang juara terbuka lebar mengingat permainan plus materi skuat asuhan Louis van Gaal terbilang berada jauh di atas tim lawan.
Terlebih United juga menyimpan memori indah yang berkaitan dengan Crystal Palace dan final Piala FA.
Perjumpaan kedua tim pada edisi 1989-1990 berujung kemenangan buat kubu Setan Merah kendati harus melewati partai ulangan alias replay.
“Saya belum lama berada di Inggris, tapi saya tahu betul betapa bernilainya Piala FA di sini. Kami tentu akan mengerahkan seluruh kemampuan supaya bisa membawa pulang trofi tersebut,” kata Van Gaal di situs klub.
[video]https://video.kompas.com/e/4898265036001_ackom_pballball[/video]
Di lain pihak, Crystal Palace menyadari situasi yang menempatkan United sebagai favorit juara Piala FA, tapi bukan berarti klub asal London Selatan itu akan membiarkan tim lawan menang begitu saja.
Pelatih Palace, Alan Pardew, justru merasa anak asuhnya beruntung karena dapat bertanding tanpa beban.
Mereka berniat mempersilakan United memenangi penguasaan bola sembari menunggu momentum yang tepat untuk melancarkan serangan balik cepat.
“Penguasaan bola United lebih baik dari kami. Kesabaran adalah keharusan bagi kami. Lagipula, saya sudah punya taktik tersendiri yang kemungkinan dapat mengeksploitasi kelemahan mereka di atas lapangan,” kata Pardew di situs klub.
Senada dengan Pardew, gelandang Yohan Cabaye juga optimistis bisa mengalahkan United sekaligus menciptakan sejarah baru dengan mengantarkan Crystal Palace merengkuh trofi Piala FA perdana.
“Pencapaian bersejarah ada di depan mata kami. Seluruh elemen tim sangat fokus menatap laga final Piala FA dan kami mematok target menang di Wembley,” ujar Cabaye seperti dilansir ITV.
[video]https://video.kompas.com/e/4768800390001_ackom_pballball[/video]