Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

4 Alasan Der Klassiker di Final DFB Pokal Musim Ini Lebih Spesial

By Beri Bagja - Sabtu, 21 Mei 2016 | 16:02 WIB
Dari kiri ke kanan: Jerome Boateng, Josep Guardiola (Bayern Muenchen), Thomas Tuchel, dan Marcel Schmelzer (Borussia Dortmund), berpose dengan trofi Piala Jerman yang akan mereka perebutkan pada final di Olimpiastadion, Berlin, 21 Mei 2016. (TOBIAS SCHWARZ/AFP)

Duel Bayern Muenchen lawan Borussia Dortmund pada final DFB Pokal (Piala Jerman) di Olimpiastadion, Berlin, Sabtu (21/5/2016), menjadi penutup sempurna bagi kompetisi domestik Jerman musim ini. 

Pertemuan dua raksasa Jerman ini dilabeli Der Klassiker, duel klasik, yang bisa disetarakan dengan el clasico antara FC Barcelona versus Real Madrid di Spanyol.

Partai Bayern Muenchen kontra Borussia Dortmund disebut penutup sempurna karena mempertandingkan dua tim terbaik di Bundesliga 2015-2016. Bayern sang juara menjajal kekuatan tim runner-up, Dortmund.

Selain menyajikan bentrokan dua raksasa elite, ada 4 alasan lain yang membuat laga Der Klassiker pada final DFB Pokal nanti lebih spesial dari perjumpaan mereka yang sebelumnya.

Berikut di antaranya.

1. Josep Guardiola incar perpisahan terindah


Pelatih FC Bayern Muenchen, Josep Guardiola (kiri), mendapat suvenir tanda perpisahan dari CEO klub, Karl-Heinz Rummenigge, seusai laga Bayern vs Hannover 96 di Muenchen, 14 Mei 2016.(CHRISTOF STACHE/AFP)

Partai puncak Piala Jerman di Berlin nanti bakal menandakan akhir sebuah era di skuat Bayern, yakni masa kepelatihan Josep Guardiola.

Wajar apabila para pemain Die Bayern bakal termotivasi lebih besar demi memberikan kado perpisahan sempurna bagi sang arsitek. Per musim panas tahun ini, Guardiola akan menukangi klub Inggris, Manchester City.

Walau gagal membawa Bayern ke tangga juara Liga Champions 2015-2016, meraih sepasang titel domestik ialah bentuk bakti terindah Pep bagi klub berseragam utama merah itu saat berpamitan.

"Jika jadi pelatih, idealnya saya akan pergi dengan trofi di pertandingan terakhir saya," kata penyerang Bayern, Thomas Mueller, tentang Guardiola.