Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Profil Finalis, Liverpool Kembalikan Magi Penaklukkan Eropa

By Septian Tambunan - Rabu, 18 Mei 2016 | 13:58 WIB
Para pemain Liverpool merayakan gol ke gawang Villarreal dalam laga leg kedua semifinal Liga Europa di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, 5 Mei 2016. (RICHARD HEATHCOTE/GETTY IMAGES)

Bagi Liverpool FC, kompetisi Eropa merupakan santapan lezat yang akrab dengan mereka. Klub beralias The Reds ini dikenal dengan pengumpul beragam gelar bergengsi Benua Biru.

Lima titel Liga Champions pada 1977, 1978, 1981, 1984, dan 2005 menempatkan mereka di posisi ke-3 pengoleksi terbanyak Si Kuping Besar.

Mereka setara dengan Bayern Muenchen dan FC Barcelona, serta hanya kalah dari Real Madrid (10 trofi) dan AC Milan (7).

Dimana nama klub Premier League lainnya? Praktis cuma Manchester United, yang bisa mendekati Liverpool dengan torehan tiga gelar.

Berlanjut ke Piala UEFA (Liga Europa), lagi-lagi The Reds berada di deretan teratas. Mereka sukses menggenggam gelar kasta kedua Eropa ini sebanyak tiga kali (1973, 1976, 2001).

 


Pemain Liverpool, Jordan Henderson, Philippe Coutinho, Simon Mignolet, Jon Flanagan, Gemma Bonner, dan Natasha Hardling mengenakan seragam baru untuk musim 2016-2017. (dok. Liverpool)

Mereka selevel dengan Juventus dan Inter Milan, serta hanya tertinggal satu titel dari Sevilla CF.

Tottenham Hotspur menjadi klub Premier League lain yang menempel catatan Liverpool di ajang tersebut, yakni dengan koleksi dua gelar.

Kendati sering melahap Eropa, publik Anfield sudah sangat rindu dengan gelar. Final di Basel, Rabu (18/5/2016) malam waktu setempat menjadi peluang emas bagi Liverpool untuk berpesta.

Lantas, bagaimana perjalanan gemilang Liverpool hingga bisa berada di partai puncak?

 

Kehadiran Juergen Klopp


Manajer Liverpool, Juergen Klopp, memeluk salah satu pemainnya, Kolo Toure, setelah timnya menang 3-0 atas Villarreal, dalam laga semifinal kedua Liga Europa di Stadion Anfield, Kamis (5/5/2016) atau Jumat dini hari WIB. (OLI SCARFF/AFP )

Tak bisa dipungkiri, perpindahan tampuk kepelatihan dari Brendan Rodgers ke Klopp menjadi titik balik kegarangan Liverpool.

Menandatangani kontrak tiga tahun bersama Liverpool pada 8 Oktober 2015, membuat Klopp dengan leluasa menerapkan strategi andalan dia.

Memimpin The Reds dalam 12 pertandingan Liga Europa, Klopp mampu mengembalikan keprcayaan diri Jordan Henderson cs untuk tampil cemerlang.

Liverpool berhasil tampil solid untuk menang enam kali dari Rubin Kazan (1-0), Bordeaux (2-1), Augsburg (1-0), Manchester United (2-0), Borussia Dortmund (4-3), dan Villarreal (3-0).

Sisanya, Liverpool bermain imbang dalam lima partai dan hanya menelan satu kekalahan.

Siapa saja raksasa yang dibuat menangis oleh Liverpool?

 

Hancurkan Klub Unggulan


Dua bek Liverpool, Dejan Lovren (kiri) dan Mamadou Sakho, merayakan kemenangan tim mereka usai laga Liga Europa kontra Dortmund di Anfield, 14 April 2016.(SHAUN BOTTERILL/GETTY IMAGES)

Liverpool membuktikan keterampilan dalam membungkam tim besar sejak babak 16 besar Liga Europa 2015-2016.

Mereka menyingkirkan saingan di liga domestik, sekaligus Raja Liga Inggris (20 gelar), Manchester United, dengan agregat 3-1.

Setelah itu, Klopp sanggup melupakan sejenak kenangan manis bersama Dortmund, untuk menciptakan kemenangan dramatis 4-3 di Stadion Anfield, usai sempat ketinggalan 0-2 pada babak pertama. Liverpool unggul agregat 5-4.

Pada semifinal, Liverpool sukses menaklukkan kompetitor Sevilla (peringkat 7) di La Liga, Villarreal (4).

Sempat memberikan kejutan ketika menang 1-0 di Stadion El Madrigal, Villarreal harus terima diporak-porandakan Liverpool 3-0 pada leg kedua. Liverpool ke final dengan agregat 3-1.

Jadi, apa kunci sukses di balik kembalinya taji Liverpool?

 

Kolektivitas Tim


Para pemain Liverpool FC merayakan keberhasilan meraih gelar juara Piala UEFA atau Liga Europa 2001(GARY M PRIOR/GETTY IMAGES)

Jika Sevilla masih diwakili Kevin Gameiro dalam daftar lima pencetak gol terbanyak Liga Europa musim ini lewat perolehan 7 gol, Liverpool tidak ada.

Gameiro didampingi oleh Aritz Aduriz (Athletic Bilbao/10 gol), Cedric Bakambu (Villarreal/9), Pierre-Emerick Aubameyang (Dortmund/8), dan Raul Robadilla (Augsburg/6).

Nama bintang Liverpool juga tak muncul dalam lima teratas pencetak assist Liga Europa.

Nama-nama seperti Denis Suarez (Villarreal/6 assist), Borek Dockal (Sparta Praha/5), Son Heung-Min (Spurs/4), Nolan Roux (St. Etienne/4), dan Benat Etxebarria (Athletic Bilbao/4), sudah menyesaki kelompok kreator gol tersebut.

Namun, mengapa Liverpool bisa dengan perkasa ke final? Jawabannya hanya satu, kolektivitas.

Berdasarkan data Soccerway, sejak ditangani Klopp, Liverpool mempunyai 11 pemain berbeda dalam urusan menggetarkan jala lawan di Liga Europa.

Mereka adalah Emre Can (1 gol), Jordon Ibe (1), James Milner (2), Christian Benteke (1), Daniel Sturridge (2), Roberto Firmino (1), Philippe Coutinho (2), Divock Origi (2), Mamadou Sakho (1), Dejan Lovren (1), dan Adam Lallana (1).

Dalam urusan mencetak assist, The Reds memunculkan tujuh nama ke permukaan, yakni Firmino (2 assist), Nathaniel Clyne (1), Lallana (1), Can (2), Milner (3), Coutinho (1), dan Sturridge (1).

"Bermain dalam laga (final) seperti ini merupakan sesuatu yang Anda impikan ketika masih kecil," kata Henderson, selaku kapten Liverpool.

"Kedatangan Klopp menanamkan keyakinan besar kepada pemain dan juga fans. Jika kami fokus, kami akan menang," ucap dia lagi.

Perjalanan Liverpool ke Final Liga Europa 2015-2016

Babak 32 Besar

Babak 16 Besar

  • Liverpool 2-0 Manchester United
  • Manchester United 1-1 Liverpool

Perempat Final

  • Borussia Dortmund 1-1 Liverpool
  • Liverpool 4-3 Borussia Dortmund

Semifinal

  • Villarreal 1-0 Liverpool
  • Liverpool 3-0 Villarreal

Final

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P