Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bedah Statistik, Problem Minim Level Akurasi dan Penghamburan Liverpool

By Beri Bagja - Rabu, 18 Mei 2016 | 15:30 WIB
Gelandang Liverpool, Philippe Coutinho (kiri), melepaskan tembakan saat menghadapi Manchester United dalam duel Liga Europa di Old Trafford, 17 Maret 2016. (CLIIVE BRUNSKILL/GETTY IMAGES)

Minimnya level akurasi dan persentase konversi peluang Liverpool bisa ditelusuri dari ketiadaan penembak jitu dalam bentuk predator ganas di lini depan.

Gelandang serang Philippe Coutinho tercatat sebagai pemain The Reds dengan jumlah tembakan meleset terbanyak di LE musim ini. Pemuda Brasil itu memiliki 12 upaya tidak tepat sasaran dan 14 percobaan yang diblok lawan.


Penyerang Liverpool, Christian Benteke, melakukan selebrasi usai membobol gawang Bordeaux pada laga Liga Europa di Anfield, 26 November 2015.(OLI SCARFF/AFP)

Di bawah Coutinho ada rekan senegaranya, Roberto Firmino (10 shots off target). Garis merah dari kedua pemain itu ialah peran natural mereka bukan predator atau ujung tombak di lini depan.

Coutinho dan Firmino lebih sebagai penyokong sang tombak yang bertugas menginisiasi serangan lewat suplai matang di sepertiga akhir lapangan.

Karena itu, bisa dimaklumi apabila kemampuan akurasi tembakan mereka tidak begitu baik. Kemampuan itu harusnya dimiliki seorang penyerang tengah top, yang masih diidamkan Liverpool.

Idealnya, Christian Benteke bisa menutupi kerinduan akan figur predator yang dimaksud. Cuma, striker Belgia itu dinilai gagal memenuhi ekspektasi klub setelah dibeli seharga Rp 627 miliar dari Aston Villa tahun lalu.

12 - Jumlah tembakan meleset yang dilepaskan Philippe Coutinho di Liga Europa musim ini, terbanyak di skuat Liverpool.

Terlepas dari gangguan cedera yang sempat menerpanya, Benteke hanya mendapat kans tampil 6 kali di LE musim ini. Rapornya ialah 1 gol, 11 tembakan tidak tepat sasaran, dan hanya 3 buah yang akurat.

Benteke memang tidak layak menjadi kambing hitam seorang diri atas munculnya problem penghamburan peluang di skuat Liverpool

Akan tetapi, sang pemain mengakui perannya memang tidak maksimal bagi sisi ofensif The Reds.

"Saya adalah orang pertama yang mengakui bahwa saya tidak menunjukkan kinerja sesuai nilai untuk sebuah tim seperti Liverpool," kata penyerang berusia 25 tahun itu di situs Express pada Maret.

Manajer Juergen Klopp jelas harus memperbaiki efisiensi timnya saat melakoni final melawan Sevilla di Basel, Rabu (18/5/2016) atau Kamis dini hari ini WIB.

Hal itu karena Sevilla memiliki rasio konversi peluang menjadi gol yang lebih baik, yakni 13,7 persen berkat 14 gol dari 102 tembakan.

[video]https://video.kompas.com/e/4884413596001_ackom_pballball[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P