Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Balai Persis, Saksi Sejarah Sepak Bola Solo

By Minggu, 15 Mei 2016 | 11:26 WIB
Balai Persis, berhiaskan patung Soeratin di bagian halaman. (DOK. TABLOID BOLA/GONANG SUSATYO)

Lalu ada pula trofi Steden Wedstrid PSSI 1939 yang diraih saat Persis menjuarai perserikatan musim 1939.

Berbagai peninggalan lain juga menunjukkan perjalanan panjang klub yang berdiri sejak 1923 tersebut.

Pada era tersebut, Persis masih bersama Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) atau semacam perserikatan sepak bola. Barulah pada tahun 1928, VVB berganti nama menjadi Persis Solo.

Bermodalkan sejarah yang panjang, tak heran bila Persis memiliki banyak trofi dan peninggalan antik lainnya.

Hanya sekarang ini, tak banyak para pelaku sepak bola atau generasi muda yang rutin menyambangi balai ini, kecuali mereka yang berkecimpung di sepak bola Solo.

“Yang lebih banyak datang justru mahasiswa. Mereka mencari sumber informasi tentang sejarah sepak bola untuk dibuat skripsi atau paper,” ujar Gogor.

Meski sarat nilai sejarah, Balai Persis hingga kini belum dijadikan sebagai cagar budaya.

Sebaliknya, patung tokoh sepak bola nasional Ir. Soeratin, yang terletak di depan balai, justru sudah lebih dulu ditetapkan sebagai cagar budaya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P