Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Meskipun tidak ditemani kedua orang tuanya, Sean tak pernah merasa kesepian karena komunikasi mereka tak pernah putus.
"Ya, saya tahu namanya orang tua pasti khawatir kalau anaknya jauh dari mereka. Makanya, kami selalu berkomunikasi. Lagi pula, saya juga harus belajar hidup mandiri,” tutur Sean.
Kemandirian menjadi modal penting di masa yang akan datang. Ketika proses pembelajaran telah selesai, Sean pun sudah siap jika suatu saat membawa bendera Jagonya Ayam seorang diri, tanpa didampingi rekan setim yang berpengalaman.
Terlebih, persaingan ketat di dunia balap mobil berdampak positif terhadap karakter pebalap yang menyukai musik rap itu.
Di sisi lain, Sean juga sudah semakin percaya diri dengan persiapan yang panjang jelang balapan GP2.
Pada awal tahun, Sean dua kali mengikuti ajang balap Asian Le Mans Series bersama Antonio Giovinazzi. Di ajang ini dia tampil sebagai juara.
Setelah itu, di sela-sela latihan kebugaran dan kemampuan teknik balap bersama tim Campos, Sean juga ikut balapan perdana European Le Mans Series di sirkuit Silverstone, Inggris, bulan lalu. Hasilnya lumayan karena Sean bersama Mitch dan Antonio finis di lima besar.
Pekan lalu, Sean mendapat kesempatan langka dengan mengikuti undangan tes simulator di markas Dallara Automobil di Bologna, Italia. Semua pengalaman ini mematangkan persiapan Sean dan menambah rasa percaya dirinya.
"Ya, saya melihat Sean semakin mandiri. Pelan-pelan dia tidak terlalu bergantung lagi pada orang di sekitarnya. Dia menjadi lebih bertanggung jawab," kata Ricardo Gelael.
Kendati demikian, Sean tak pernah melupakan momen kebersamaan dengan kedua orangtuanya. Pada hari Ibu 29 April, Sean sempat menulis pesan dengan gaya khasnya khusus untuk sang ibunda.
"Mom, you are my 711, open 24 hours and has everything I need and more. I love you Mama. Happy Mothers Day," tulis Sean.