Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pertama adalah fakta bahwa pidato Pellegrini tak berlangsung segera setelah peluit tanda laga berakhir.
Pidato sang pelatih dilakukan setelah prosesi berbelit-belit yang melibatkan tim utama masuk dulu ke ruang ganti, tim U-18 keluar untuk memamerkan trofi Premier League U-18 yang baru mereka menangkan, pidato dari kapten tim tersebut, dan tim utama keluar lagi.
Momentum yang terjaga setelah laga menegangkan kontra Arsenal sudah hilang.
Menurut pengamatan JUARA, mood suporter di stadion boleh dikatakan tegang dan cenderung kecewa setelah City dua kali gagal mempertahankan keunggulan.
Fans banyak mengeluh karena hasil ini menempatkan City dalam posisi cukup rentan di klasemen di mana rival kesumat mereka, Man United, bisa mendepak klub dari posisi keempat klasemen.
Stayed behind at The Etihad for Manuel Pellegrini's farewell speech. Those who remained tried their best... pic.twitter.com/UOKy4wtaJW
— Firzie A. Idris (@firzieidris) May 8, 2016
Baca Juga:
Banyak suporter tak menghiraukan panggilan public announcer agar jangan meninggalkan stadion karena akan ada lap of honour dari para pemain dan pidato perpisahan Pellegrini.
Akan tetapi, para fans itu (karena satu dan lain hal) tetap saja menuju pintu keluar.
Hal ini juga berlaku sama di premium seating di mana JUARA dan kedua pemenang kuis JUARA dan Manchester City tadi duduk.
Para tamu undangan dari berbagai daerah lain di dunia, baik itu China maupun Eropa, di depan kami telah pergi jauh sebelum Pellegrini memegang mikrofon untuk berbicara kepada fans yang tersisa.