Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
1. Beragam Taktik
Allegri tak langsung menanggalkan formasi 3-5-2 warisan Conte. Dalam dua musim sejak menggantikan pelatih timnas Italia itu, Allegri bahkan masih merumput dengan sistem ini lebih dari 20 kali.
Namun, ia juga menambahkan sejumlah alternatif berbeda. Dimulai dari formasi 4-3-1-2, 4-3-3, 4-4-2, hingga 4-5-1.
Allegri bahkan secara unik mengatakan bahwa sistem yang dianutnya adalah 4-3-lihat saja nanti.
Sebuah ucapan berbau gurauan, yang menggambarkan bahwa Juventus bisa berkreasi sesuai kebutuhan di setiap kesempatan.
Sederet alternatif inilah yang bertanggung jawab dalam mempertahankan dominasi Juve.
2. Pegang Pemain Veteran
Kunci dari upaya bangkit menyusul start buruk Juve di awal musim 2015-16 adalah bagaimana Allegri berhasil merangkul figur-figur senior I Bianconeri. Di antaranya Gianluigi Buffon, Giorgio Chiellini, Claudio Marchisio, dan Patrice Evra.
Dengan memegang kendali para senior ini, Allegri justru mendapat dukungan kuat untuk menetap di Juventus Stadium, di saat Tim Zebra menuai hasil buruk.
“Hanya pelatih berani yang mau mengambil alih klub yang baru menjuarai tiga gelar beruntun. Semua orang, termasuk kami, tak yakin bisa terus menjadi juara. Tetapi Allegri memastikan kami mampu,” begitu kata Buffon.