Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Belum ada kepastian baik itu soal pemecatan Louis van Gaal dari kursi pelatih Iblis Merah maupun soal penunjukan resmi Mourinho sebagai bos anyar United.
Isu yang berkembang di Inggris menyebutkan para petinggi United memilih menunggu sampai akhir musim untuk menentukan sikap mereka.
Patokannya sederhana saja, gagal lolos ke Liga Champion musim depan alias tidak finis di pos empat besar, baru kontak resmi dengan Mou akan dibuka.
Sebuah pilihan bijak? Belum tentu. Saat ini Mou dan Gestifute, perusahaan agensi yang menaungi Mou, sudah melakukan kontak dengan beberapa klub top, salah satunya raksasa Ligue 1, Paris Saint-Germain.
United masih tarik-ulur dan jual mahal barangkali lantaran paham Mou masih akan lebih tertarik buat bekerja di Inggris ketimbang ke Prancis.
United merasa di atas angin dan meyakinkan diri mereka sendiri bahwa Mou merupakan pilihan terbaik kedua. Ya, kedua!
Para bos United masih berambisi dan mungkin bermimpi merekrut Diego Simeone ke Old Trafford.
Dikategorikan impian lantaran Simeone mempunyai kontrak sampai 2020 di Vicente Calderon dan menjalani musim-musim yang brilian bareng Los Colchoneros.
Kalau Simeone resmi menolak, baru United membujuk Mourinho. Sekali lagi dengan catatan mereka gagal finis di empat besar.
Dengan kata lain, United harus bisa memenangi dua pertandingan sisa plus berharap City terpeleset untuk finis di zona LC.
Andaikan bisa melakukannya sekalipun, hal itu tak akan mengurangi fakta bahwa Iblis Merah musim ini menjalani periode terburuk kedua sepanjang era EPL dengan perolehan angka sebagai patokannya.
Plus potensi sembilan poin dari tiga partai sisa, United berpeluang mengumpulkan 69 poin. Jumlah itu menjadi yang terendah kedua setelah musim 2013/14 di masa kepemimpinan David Moyes.
"Kontrak saya tiga tahun. Musim depan kalian akan melihat saya lagi. Hampir tiap minggu saya diisukan dipecat, tapi kenyataannya saya masih di sini. Hal-hal seperti ini selalu terjadi di semua klub yang saya asuh," kata Van Gaal.