Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Terkait minimnya menit bermain Totti musim ini, Spalletti mengungkapkan alasannya.
"Dalam menentukan skuat, saya tidak mau sentimentil. Saya memilih berdasarkan siapa pemain yang saya pikir akan membantu kami menang. Jika seorang pemain punya sesuatu yang kami butuhkan untuk menang, dia akan bermain," ujar pelatih berusia 57 tahun itu.
Bila Spalletti memang berstrategi demikian, Totti tidak mengecewakan pelatihnya, terutama sepanjang April.
Bulan ini, Totti tampil dua kali sebagai pengganti ketika Roma dalam kondisi tertinggal. Pada 11 April, Totti masuk pada awal babak II saat timnya tengah tertinggal 0-1 dari Bologna.
Pada menit ke-50, Totti menyumbang assist untuk gol Mohamed Salah. Roma dan Bologna mengakhiri gim tersebut dengan seri 1-1.
Lalu, kontra Atalanta (17/4), Totti masuk pada menit ke-78 saat Roma tertinggal 2-3. Tujuh menit kemudian, ia mencetak gol ketiga timnya sehingga Roma terhindar dari kekalahan.
Berdasarkan fakta-fakta ini, sulit untuk mengabaikan pengaruh Totti bagi Roma. Usia bukan halangan baginya untuk tetap sebagai sosok pembeda di tim.
"Saya setuju dia menyelamatkan Roma kontra Atalanta. Namun, hal ini tidak sama dengan anggapan bahwa Roma hanya tentang Totti," ucap Spalletti.
Godaan Luar Italia
Sementara nasibnya di Roma terus simpangsiur, godaan datang dari luar Italia untuk Totti.
Sky Italia meyakini pemuncak klasemen Premier League 2015-2016, Leicester, ingin memakai Totti selama semusim. Ada peluang Totti tertarik mengingat bos The Foxes, Claudio Ranieri, adalah orang Italia seperti dirinya.
Media yang sama juga melaporkan klub MLS, New York Cosmos, telah menghubungi striker berusia 39 tahun itu.
Andai Roma akhirnya memilih berpisah dengan sosok yang telah 24 tahun bersama dengan mereka, Totti bisa saja meninggalkan Italia demi salah satu dari dua klub itu. Pasalnya, Totti telah menyatakan jelas bahwa ia belum berencana gantung sepatu.