Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Drama Masa Depan Totti

By Jumat, 22 April 2016 | 20:40 WIB
Aksi Francesco Totti saat laga Serie A antara Atalanta BC dan AS Roma di Stadio Atleti Azzuri d'Italia 17 April 2016, Bergamo, Italia. (MARCO LUZZANI/GETTY IMAGES)

Umumnya, konferensi pers menjelang pertandingan didominasi pertanyaan soal kesiapan tim. Hal ini tidak terjadi kepada AS Roma ketika agenda rutin itu dilaksanakan pada Selasa (19/4/2016), sehari sebelum duel Serie A kontra Torino.

Penulis : Theresia Simanjuntak

Pelatih Roma, Luciano Spalletti, terpaksa meladeni awak media yang kompak bertanya tentang Francesco Totti.

Sepanjang musim ini, masa depan kapten Sang Serigala menjadi spekulasi. Totti jarang diturunkan Spalletti sehingga sang penyerang gaek mempertimbangkan hengkang.

Hubungan Spalletti-Totti disinyalir buruk. Puncaknya, mereka dikabarkan bertengkar sampai berduel fisik usai partai seri 3-3 melawan Atalanta, Minggu (17/4/2016).

Menurut Ansa, Spalletti tidak puas dengan performa Totti yang tampak kurang stamina. Pada konferensi pers, Spalletti membantah rumor pertengkaran tersebut.

"Bagaimana bisa Anda menulis saya memukul pemain? Saya harus membela diri dari kisah ini. Ruang ganti adalah area saya. Saya berhak untuk menunjukkan ketidaksetujuan dari laga," ucap Spalletti.

Sebelum temu media tersebut, baik Spalletti maupun Totti telah mengindikasikan hubungan keduanya baik-baik saja.

Dalam sesi latihan Senin (18/4), keduanya terlihat tertawa bersama. Totti kemudian menjelaskan bahwa dirinya dan Spalletti makan malam bareng.

Meski begitu, fans Roma keburu tersulut emosi atas pemberitaan tersebut. Di luar markas latihan Roma, ada spanduk bertuliskan Rispetto Per Totti (hormati Totti) terbentang pada Senin.

Terkait minimnya menit bermain Totti musim ini, Spalletti mengungkapkan alasannya.

"Dalam menentukan skuat, saya tidak mau sentimentil. Saya memilih berdasarkan siapa pemain yang saya pikir akan membantu kami menang. Jika seorang pemain punya sesuatu yang kami butuhkan untuk menang, dia akan bermain," ujar pelatih berusia 57 tahun itu.

Bila Spalletti memang berstrategi demikian, Totti tidak mengecewakan pelatihnya, terutama sepanjang April.

Bulan ini, Totti tampil dua kali sebagai pengganti ketika Roma dalam kondisi tertinggal. Pada 11 April, Totti masuk pada awal babak II saat timnya tengah tertinggal 0-1 dari Bologna.

Pada menit ke-50, Totti menyumbang assist untuk gol Mohamed Salah. Roma dan Bologna mengakhiri gim tersebut dengan seri 1-1.

Lalu, kontra Atalanta (17/4), Totti masuk pada menit ke-78 saat Roma tertinggal 2-3. Tujuh menit kemudian, ia mencetak gol ketiga timnya sehingga Roma terhindar dari kekalahan.

Berdasarkan fakta-fakta ini, sulit untuk mengabaikan pengaruh Totti bagi Roma. Usia bukan halangan baginya untuk tetap sebagai sosok pembeda di tim.

"Saya setuju dia menyelamatkan Roma kontra Atalanta. Namun, hal ini tidak sama dengan anggapan bahwa Roma hanya tentang Totti," ucap Spalletti.

Godaan Luar Italia

Sementara nasibnya di Roma terus simpangsiur, godaan datang dari luar Italia untuk Totti.

Sky Italia meyakini pemuncak klasemen Premier League 2015-2016, Leicester, ingin memakai Totti selama semusim. Ada peluang Totti tertarik mengingat bos The Foxes, Claudio Ranieri, adalah orang Italia seperti dirinya.

Media yang sama juga melaporkan klub MLS, New York Cosmos, telah menghubungi striker berusia 39 tahun itu.

Andai Roma akhirnya memilih berpisah dengan sosok yang telah 24 tahun bersama dengan mereka, Totti bisa saja meninggalkan Italia demi salah satu dari dua klub itu. Pasalnya, Totti telah menyatakan jelas bahwa ia belum berencana gantung sepatu.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P