Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
86 PSSI. Semoga ulang tahun Federasi Sepak Bola Indonesia ini bisa menjadi tren di dunia maya via sosial media tentunya pada Selasa (19/4/2016).
Harapan ini adalah satu-satunya asa yang saya miliki. Karena semua tahu, sepak bola telah mati suri dan mengucapkan selamat pada hari ulang tahunnya saja sangat berat.
Selain itu, mengucapkan selamat saja bisa menimbulkan pro dan kontra.
Ya, pro dan kontra sama dengan yang terjadi antara PSSI dan Pemerintah Indonesia sekarang.
Bahkan, saya tak mau lagi mengingat atau bahkan meng-googling kapan PSSI dibekukan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi lalu berbuntut sanksi dari FIFA.
Lantas, apa sepak bola sekarang mati? Mati suri iya, tetapi secara organisasi di PSSI.
Namun di khalayak, sepak bola tetap hidup, sekolah sepak bola (SSB) di semua sudut negeri ini masih gerak kok melakukan ”pembinaan”.
Lha, tapi kenapa pakai tanda kutip di kata pembinaan?
Karena semua SSB dan sejenisnya hanya membina tanpa tahu tujuannya apa. Apalagi, mereka masing-masing SSB atau paguyuban SSB punya kurikulum berbeda-beda.
Dari dulu PSSI khususnya bidang pembinaan tak pernah membuat kurikulum sepak bola Indonesia yang seharusnya disebar ke seluruh negeri ini.
Tujuannya satu, semua pembinaan berbasis dari kurikulum itu.