Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Penolakan Ferry Paulus
Kendala berikut tak lain soal pemain asing.
Sejak Camargo didaulat sebagai pelatih dua bulan silam, silih berganti pemain asing mengikuti seleksi di Persija, mulai dari Tales Ricarte dos Santos, Franck Bezi, Hilton Moreira, Leonardo Granado, Mekan Nasyrow, Wellington, Han Kiwoon, Abdelkbir Khairallah, Shohei Matsunaga, Patrick da Silva, Rafael dos Santos, Gilbert Fiamenyo, William Pacheco, dan Joseph.
Belum satu pun yang dikontrak.
Presiden Persija, Ferry Paulus, rupanya menolak nama yang direkomendasikan tim pelatih, termasuk Rafael, Patrick, Willian, dan Gilbert yang tampil di Trofeo Persija.
"Kualitas mereka tidak sebagus yang diharapkan," katanya ke Tabloid BOLA.
Sebelumnya, Ferry sempat menyebut bahwa mayoritas pemain asing yang mengikuti seleksi di Persija tidak melalui dirinya atau manajemen, melainkan rekomendasi tim pelatih.
Ia juga berkilah bahwa pemain asing yang sudah lama di Indonesia, seperti Matsunaga, sudah habis dan dirinya lebih menginginkan pemain berkualitas yang belum pernah bermain di Tanah Air.
Hanya, Ferry bukannya boleh lepas tangan.
Kualitas pemain, terlebih asing, berbanding lurus dengan harga. Padahal, beberapa tahun terakhir, di bawahnya Persija kerap terlilit kesulitan finansial.
Camargo sendiri selalu berbicara positif soal pemain asing yang diseleksinya tiap ditanyai media.
Cuma, ketika Tabloid BOLA mendatanginya selepas uji coba kontra Barito, lelaki kelahiran 23 Maret 1967 itu mengakui pemain asing yang datang ke Persija belum sesuai ekspektasi.
Itulah sebabnya Persija masih akan menyeleksi pemain asing. Seperti diakui Ferry, pemain lokal macam Bambang Pamungkas juga bisa jadi bergabung.
Artinya, komposisi tim bisa jadi kembali berubah. Jika hal ini terjadi, otomatis pemain butuh waktu adaptasi untuk saling mengenal karakter permainan mereka.
Dengan ISC yang kian dekat, Persija terlihat bak perempuan yang terus sibuk memilih-milih baju di saat waktu keberangkatan sudah mepet.
Bila terus seperti ini, start Persija di ISC bisa tersendat-sendat.
Segeralah memantapkan hati, Macan!