Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Perjalanan mengesankan Golden State Warriors musim ini sangat mungkin berakhir dengan rekor dahsyat: kemenangan terbanyak dalam musim reguler. Menuju ke sana, Warriors hanya boleh kalah sekali dalam setengah lusin pertandingan terakhir mereka.
Penulis: Christian Gunawan
Laga terberat buat GSW akan ter gelar pada Minggu (10/4). Saat itu, Steph Curry cs. mesti bertandang ke stadion angker, AT&T Center.
Apalagi, San Antonio Spurs, si empunya kandang, akan bertarung keras tak sekadar demi menahan laju Warriors.
Spurs memiliki ambisi pribadi, yakni jago kandang terbaik sepanjang masa. Tim asuhan Gregg Popovich itu berpeluang menjadi tim pertama dalam sejarah NBA yang tak terkalahkan di rumahnya dalam semusim penuh.
Tak berhenti di sana, juara lima kali itu ber peluang menorehkan rekor deret terpanjang kemenangan kandang.
Rekor rentetan terpanjang kemenangan kandang saat ini dibuat Warriors dengan 54 kali terhi tung dari musim lalu sampai akhirnya dihentikan Boston Celtics pada 1 April lalu.
Spurs, saat ini menggoreskan 46 kemenangan konsekutif, takkan membiarkan Warriors menghentikan torehan menawan kendati Popovich menyatakan dirinya tak memedulikan rekor.
Duel terakhir di AT&T Center antara kedua tim pada 19 Maret berakhir dengan kemenangan Spurs lewat skor 87-79.
Seperti di laga itu, pertahanan bakal menjadi senjata Kawhi Leonard dkk kembali untuk mematahkan daya ofensif tinggi Warriors.
Namun, semisal kalah di sana, kekalahan itu sangat mungkin menjadi yang terakhir yang dialami Warriors musim ini.
Sehari sebelum ke San Antonio, pasukan Steve Kerr diperkirakan masih dapat menjegal Memphis Grizzlies di rumahnya, FedEx Forum.
Dua hari sebelum ke Memphis, San Antonio bertamu ke Oracle Arena. Warriors punya kans besar menduplikasi dominasi pada benturan terakhir mereka di sana pada 25 Januari, saat menang 120-90. Satu kekalahan di rumah tampaknya sudah terlalu banyak buat Para Pejuang musim ini.
Fokus Teralihkan
Meski berpeluang besar menggoreskan catatan menang-kalah terbaik, Kerr mengaku hanya ingin timnya berkonsentrasi tanpa memikirkan rekor secara berlebihan.
Kekalahan dari Boston menjadi peringatan atas kelalaian akibat ingar-bingar menuju rekor.
“Saya rasa para pemain menginginkan rekor itu. Namun, saya pikir mereka telah menyadari bahwa mungkin semua pembicaraan dan fokus kepada rekor telah mengalihkan kami dari proses yang men cetak jati diri dan mem buat tim tampil bagus. Jadi, seluruh fokus, dalam enam laga terakhir, adalah bermain bagus saja. Mari menjadi diri kami sendiri,” ucap Kerr kepada New York Times.
Bermain lepas, sebut saja demikian, tampaknya membuat GSW sulit ditekuk dan mendekati 5-1 dalam enam laga terakhir.
Jadi, nantikan rekor dahsyat 73-9 yang dibuat Warriors, tak peduli Scottie Pippen, andalan Chicago Bulls yang berperan besar dalam rekor 72-10 pada 1995-96 meyakini timnya dulu bisa mengalahkan Warriors kini.