Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Juergen Klopp, Thomas Tuchel, dan Deja Vu Musim Debut

By Lariza Oky Adisty - Kamis, 7 April 2016 | 19:17 WIB
Ekspresi Manajer Liverpool, Juergen Klopp, usai kemenangan atas Stoke City pada semifinal Piala Liga, Selasa (26/1/2016) (CLIVE BRUNSKILL/GETTY IMAGES)

Tuchel mengubah sistem permainan gegenpressing ke sistem yang mengandalkan penguasaan bola.

Hasilnya, Dortmund tidak lagi dihantui badai cedera seperti musim-musim sebelumnya.

Strategi racikan Tuchel pun terbukti ampuh. Sampai pekan ke-28, Dortmund tidak pernah terkalahkan di kandang.

Mereka pun punya peluang mengulangi rekor yang ditorehkan Klopp pada musim debutnya.

Selain itu, Dortmund mencatat rekor tidak terkalahkan sejak jeda musim dingin.

Mereka juga terus menguntit Bayern Muenchen di puncak klasemen dengan selisih lima angka.

Meski pencapaiannya bersama Dortmund menuai pujian, Tuchel tidak lantas mengecilkan peran Klopp.

Menurutnya, Klopp layak mendapat sambutan hangat dalam laga 'reuni' di Signal Iduna Park. 

"Juergen pelatih yang kompetitif. Pertandingan Dortmund melawan Liverpool akan menjadi spesial untuknya," ujar Tuchel.

Terlepas dari kesamaan pada musim debut masing-masing, kejelian Tuchel dan Klopp-lah yang akan menjadi faktor penentu dalam leg pertama Liga Europa, Kamis malam atau Jumat (8/4) pukul 02.05 WIB. 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P