Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Hingga saat ini, saya hanya menjadi pelatih di Italia. Saya tidak akan menutupi hasrat bekerja di negara lain. Saya tidak tahu apakah hal itu akan terjadi dalam waktu dekat atau masih lama," ucapnya lagi.
Keputusan Abramovich menghubungi Conte bukan tanpa alasan. Rapor Conte semasa menangani Arezzo, dan Atalanta memang tidak bisa dibanggakan.
Namun, kinerjanya bersama Bari dan Siena bisa dibilang jempolan karena sanggup membawa kedua tim itu promosi ke Serie A. Bari menjuarai Serie B pada 2008/09, dan Siena finis sebagai runner-up Serie B pada 2010-11.
Setelah itu, ia meledak bersama Juventus. Conte mampu membawa I Bianconeri meraih tiga scudetto berurutan (2012-14), plus dua trofi Piala Super Italia.
Performa Conte sebagai pelatih tim nasional Italia juga cukup mumpuni. Ia membawa pasukan Azzurri lolos ke putaran fi nal Piala Eropa 2016 sebagai juara Grup H dan tak menelan kekalahan sekali pun.
Kesuksesan Conte sebagai pelatih bisa menjadi kunci kebangkitan Chelsea. Jangan lupa, Conte juga punya karier membanggakan sebagai pemain.
Dia sangat mengenal sepak bola dan tahu betul cara menangani para bintang lapangan hijau.
Hingga saat ini memang belum ada kepastian soal masa depan. Tetapi, kriteria yang diinginkan oleh Abramovich jelas ada di dalam diri Conte.