Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Dulu, waktu saya masih PNS, saya pernah memberikan pilihan kepada anak-anak. Jalan apapun boleh dipilih, asal ditekuni dan harus mendapatkan hasil dari yang ditekuni tersebut. Kalau tidak, sia-sia semua," katanya.
"Awalnya, saya memang bercita-cita salah satu anak saya bisa menjadi dokter untuk menggantikan saya. Nyatanya tidak ada. Hal itu membuat saya sadar bahwa semua orang punya talenta masing-masing yang diberikan Tuhan. Jadi, tidak perlu menjadi sarjana, yang penting harus berhasil di jalannya masing-masing," tutur Susanto.
Terkait jarak yang memisahkan mereka dan juga jadwal latihan Debby yang padat, Susanto mengatakan hubungan sang putri dengan keluarga tetap dekat. Setiap hari mereka selalu melakukan komunikasi.
Ketika menelepon sang putri usai mengalami kekalahan, Susanto mengatakan Debby hanya akan meminta maaf karena belum bisa memberikan yang terbaik.
"Lalu, kami menyemangati Debby sambil mengatakan bahwa kekalahan adalah kemenangan yang tertunda. Itulah yang akan menempa dirinya menjadi kuat dan punya mental pemenang, dan pasti Tuhan akan memberikan itu," tuturnya.