Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Berkat kemenangan 1-0 atas Newcastle, Senin (14/3/2016), Leicester City mantap di puncak klasemen sementara Premier League. Efektivitas, konsistensi, dan kesederhanaan menjadi tiga kunci kestabilan klub beralias The Foxes (Si Rubah) di posisi teratas.
Leicester tak pernah lengser dari puncak klasemen dalam 8 pekan terakhir. Pasukan Claudio Ranieri kini mengantongi keunggulan 5 poin di atas tim runner-up, Tottenham.
Kemenangan atas Newcastle pada laga pekan ke-30 menegaskan Leicester tetap bisa menang walau tidak tampil cantik sepanjang laga.
"Kami harus menang dan tim berhasil mewujudkannya. Saat kompetisi memasuki titik krusial seperti sekarang, hal terpenting adalah bisa meraih poin, bukan bagaimana cara Anda bermain," kata Ranieri di Leicester Mercury.
Komentar pelatih berusia 64 tahun itu mencerminkan kepuasan melihat timnya menang dengan statistik pas-pasan.
Sepanjang laga kontra Newcastle, Leicester cuma memiliki sebiji tembakan tepat sasaran! Upaya tunggal itu justru menjadi pembeda karena menelurkan gol akrobatik Shinji Okazaki.
[video]https://video.kompas.com/e/4801137441001_ackom_pballball[/video]
Faktor efektivitas seperti itu muncul secara konsisten di tubuh Leicester. The Foxes bukan tim yang doyan menang dengan gelontoran 5 atau 6 gol seperti Manchester City.
Mereka juga bukan tim pemilik pertahanan terbaik di liga. Ranieri menutupi kekurangan itu dengan konsistensi meraih hasil maksimal walau kerap dengan skor minimalis.
Leicester memenangi 12 laga dengan selisih hanya satu gol atas lawan. Jumlah itu terbanyak di antara peserta Premier League musim ini.