Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ali Adrian Mengenal Sepeda Motor Sejak Berusia 3 Tahun

By Delia Mustikasari - Selasa, 29 Maret 2016 | 13:00 WIB
Pebalap Indonesia, Ali Adrian, berpose dengan sang ayah, Erin Rusmiputro, di Cipadu, Tangerang, Jumat (29/1/2016). (ADINDA DWI/JUARA.NET)

Adrian mulai menunjukkan prestasi pada 2010. Dia menjadi juara nasional 250cc dan runner-up 150cc pada 2011. Pengalaman tersebut jadi kenangan indah buat Adrian.

"Saat penentuan juara nasional 2011 di Sirkuit Sentul, saya mengalami kecelakaan sehari sebelum balapan. Motor saya hancur dan urat kaki saya robek sehingga sempat tidak bisa berjalan. Ketika sampai rumah, saya pingsan," ujar Adrian.

Dengan kondisi tersebut, orangtua Adrian tidak memaksanya untuk turun pada balapan yang digelar keesokan harinya.

"Tetapi, pukul 6 pagi saya tiba-tiba bangun, lalu loncat-loncat ke kamar mandi untuk bersiap balapan. Jam 8 pagi kami sudah sampai di sirkuit dan langsung melakukan cek kesehatan," kata Adrian sambil tertawa.

Saat balapan, Adrian start dari posisi paling belakang karena tidak mengikuti kualifikasi. Pada kelas 150cc, dia finis di urutan ke-2. Pada kelas 250cc, dia finis pertama dan menjadi juara nasional.

Setahun kemudian, prestasinya meningkat dengan berada di posisi kedua pada ajang Losail Asia Championship.

Pria kelahiran Jakarta, 29 September 1993, itu kemudian memutuskan hijrah ke Spanyol pada 2012 agar bisa berlaga di Eropa.

Di Eropa, dia masuk 10 besar European Junior Cup 2013 dan menjuarai kelas 600cc pada tiga seri Bike Promotion Race.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P