Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kamis, 18 Februari 2016, dunia balap internasional guncang. Seorang pebalap asal Indonesia berhasil menembus daftar line-up lomba balap mobil paling bergengsi di dunia, Formula 1. Sosok itu adalah Rio Haryanto. Dia menjadi orang Indonesia pertama yang berlomba di adu pacu jet darat tersebut.
Keberhasilan menembus line-up F1 merupakan buah perjuangan panjang Rio selama 17 tahun. Dia mulai mengenal dunia balap dari ayahnya, Sinyo Haryanto, yang memang juga seorang pebalap. Dia merupakan juara nasional gokart pada 1981 dan 1991.
"Sungguh, saya ingin melihat dia menjadi pebalap besar kelak, bahkan kalau bisa masuk F1," ucap Sinyo seperti dilansir dari Majalah Bobo, 16 Juli 2000.
Sinyo lantas menularkan kecintaan terhadap dunia balap kepada anak-anaknya. Sebagai bungsu dari 4 bersaudara, Rio mengikuti jejak dua kakaknya, Roy dan Ryan Haryanto. Cuma Ricky yang tak meneruskan jejak sang ayah di lintasan balap.
"Peran kedua orangtua saya sangat besar. Mereka selalu memberikan dukungan, di dalam maupun di luar trek," ucap Rio.
Pada usia 6 tahun, Rio sudah mulai ikut lomba karting. Pada 2000, saat berusia 7 tahun, dia ikut dalam kejurnas kelas kadet 60 cc di Sentul yang diperuntukkan bagi pebalap berusia 8-12 tahun. Dua tahun berselang, dia pun mencicipi gelar juara nasional kelas kadet.
Terjun di dunia adu kecepatan, Rio sudah sadar dengan risiko yang dihadapi. Bahkan, pada usia yang masih sangat belia, sosok yang pernah dipanggil gembuk karena gemuk itu sudah pernah merasakan patah tangan.
"Kejadiannya saat saya berlatih di Bandara Adi Sumarno. Tiba-tiba, ada motor (balapan liar) yang nyelonong dan benturan tak terhindarkan. Saya mengalami patah tulang di lengan," kata Rio saat itu.
Tekad kuat untuk menjadi pebalap profesional membuat penggemar Michael Schumacher ini tak lemah ketika tertimpa musibah. Tak ingin mengecewakan sang ayah, dia hanya berpikir untuk memacu sekencang-kencangnya gokart yang dikendarai.
"Melihat talenta dan keinginan kuat itu, kami sebagai orangtua terus mendukung dia sejak kecil hingga tercapai cita-citanya," kata ibunda Rio, Indah Pennywati.