Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ketika Kode Pertahanan Tottenham Dipecahkan

By Jumat, 19 Februari 2016 | 10:50 WIB
Pemain belakang Tottenham Hotspur, Jan Vertonghen dan Toby Alderweireld, melakukan pemanasan menjelang laga Premier League melawan West Ham di stadion White Hart Lane, London, 22 November 2015. (BEN STANSALL/AFP)

“Hugo Lloris bukan hanya salah satu kiper terbaik di dunia, namun ia juga punya karakter bagus. Selain itu, direkrutnya Toby Alderweireld adalah tonggak penting,” kata Gary Mabbutt, satu dari sejumput eks bek Spurs yang namanya kadang disebut pada rekaman pertandingan.

Delapan pemain bertahan yang dimiliki Spurs musim ini didatangkan dari musim berbeda, di bawah manajer yang berbeda pula. Danny Rose dibeli oleh Martin Jol pada 2007.

Kyle Walker hadir di bawah Harry Redknapp. Lloris dan Jan Vertonghen mengikuti Andre Villas-Boas pada 2012.

Ben Davies adalah rekrutan pertama Pochettino pada 2014. Kieran Trippier, Alderweireld, dan Kevin Wimmer datang pada musim panas 2015.

Mudah Kompak

Meski Pochettino tidak ragu untuk merotasi full back, duet bek tengah sedikit banyak tidak tersentuh. Mungkin hal itu yang menjadi pembeda paling nyata antara musim ini dari musim sebelumnya.

Sudah banyak bek bagus yang meninggalkan Spurs: dari Ledley King, Jonathan Woodgate, sampai Michael Dawson.

Cedera juga membuat Spurs tidak bisa bertahan pada pasangan tetap. Titik nadir terjadi pada 2010/11, di mana ada enam duet yang dipakai dalam tujuh pertandingan pertama di liga.

Vertonghen dan Alderweireld menjadi tandem dalam 23 pertandingan pertama musim ini. Ini adalah pertama kalinya dalam sembilan musim Spurs memakai pasangan yang sama dalam lebih dari setengah musim di Premier League.


Pemain belakang Tottehnham Hotspur, Toby Alderweireld, merayakan kemenangan timnya atas Crystal Palace dalam partai lanjutan Premier League di stadion Selhurst Park, London, 23 Januari 2016.(IAN WALTON/GETTY IMAGES)