Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pemred BOLA Menjawab Pertanyaan Seputar Petualangan Rio Haryanto ke Tim Manor dan Formula 1

By Firzie A. Idris - Kamis, 18 Februari 2016 | 16:18 WIB
Pebalap Indonesia, Rio Haryanto, saat membela Campos Racing di ajang GP2, di Sirkuit Hungaroring pada musim 2015. (DOK JUARA.NET)

Pebalap andalan Indonesia, Rio Haryanto, secara resmi memastikan tempat di ajang Formula 1 pada Kamis (18/2/2016).

Konfirmasi hal itu datang setelah konferensi pers yang diadakan di Gedung Pertamina Pusat, Jakarta. Rio akan mewakili Manor bersama Pascal Wehrlein (Jerman).

Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban tentang apa saja yang akan dihadapi Rio Haryanto di Formula 1 menurut Pemimpin Redaksi Tabloid BOLA, Arief Kurniawan, yang telah lebih dari 20 tahun meliput olahraga, khususnya otomotif.


Pebalap Indonesia, Rio Haryanto, bersama Pemimpin Redaksi Tabloid BOLA, Arief Kurniawan, di kantor Redaksi BOLA.(FERNANDO RANDY/BOLA/JUARA.NET)

JUARA.net: Apa Tantangan Terberat Rio di Formula 1 menurut mas Arief?

Arief Kurniawan: Fisik yang prima adalah segalanya di F1. Yang saya maksudkan soal fisik di sini bukan hanya untuk balapan yang maksimal dua jam, tapi juga selama race weekend, traveling around the world, dan kemampuan untuk membuang rutinitas (yang bagi sebagian orang) membosankan.

Apalagi, tahun ini akan menjadi musim terpanjang dalam sejarah F1, bayangkan ada 21 GP dari Maret sampai akhir November!

Fisik prima bukan melulu untuk mengantisipasi G-force yang besar yang ada di mobil-mobil F1 saat ini, akan tetap juga bisa membantu pebalap untuk tetap berkonsentrasi sejak persiapan race weekend dan terutama ketika balapan berlangsung.

Khusus bagi Rio, dia akan mendapat pengalaman tambahan berupa mesti berkonsentrasi penuh memacu kencang mobil sambil berbicara dengan kru pit lewat radio. Guys, ini bukan kayak nelepon pake loudspeaker handphone!

Apakah dia akan lebih bagus dari rookie-rookie F1 tahun-tahun sebelumnya?

Well, tak bisa dibandingkan apple-to-apple atau driver-to-driver. Saya ambil contoh Max Verstappen tahun lalu. Sebagai rookie dia membela tim papan tengah, Toro Rosso, yang bisa konsisten mendulang poin.

Pebalap Belanda ini mampu mendapatkan 49 poin dan ada di peringkat 12, mengalahkan sesama rookie yang juga rekan setimnya, Carlos Sainz Jr.

Dengan kualitas Manor musim ini, walau sudah mendapatkan mesin Mercedes yang merupakan mesin jawara dalam dua musim terakhir, Manor saya prediksi akan tetap menjadi tim papan bawah.

Jadi, kalau Rio mesti "ditargetkan" mengalahkan prestasi Verstappen tahun lalu, itu tidak fair dan tidak realistis. Kecuali, Rio musim ini membela tim Toro Rosso, barulah bisa kita harapkan dia mengalahkan pencapaian Verstappen.

Bicara rookie, tahun ini ada Rio, lalu rekan setimnya di Manor, Pascal Wehrlein, dan Jolyon Palmer, juara GP2 Series 2014 yang membela tim Renault. Paling realistis adalah Rio mengalahkan Wehrlein.

Selain rekan setimnya, memiliki mobil dengan kemampuan sama, Wehrlein adalah juga pebalap binaan Mercedes, tim nomor satu F1 saat ini.

Toto Wolff, bos Mercedes, sangat mengagung-agungkan kemampuan Wehrlein sebagai juara DTM (balap turing Jerman) termuda sepanjang sejarah. Wolff meyakini usia muda Wehrlein, 21, akan membuat dia belajar dan beradaptasi dengan cepat di F1.

Nah, kalau Rio mampu mengalahkan Wehrlein yang sudah sangat digadang-gadang oleh Mercedes, tentu nilai jual Rio tahun depan akan naik. Bisa jadi, dan kita semua berharap demikian, dia malah akan dibina khusus oleh Mercedes.

Seperti apa performa tim Manor tahun-tahun sebelumnya?

Manor, atau Marussia, selalu menjadi tim papan bawah yang sulit beranjak ke papan tengah sejak ikut F1 tahun 2012. Sekali-kalinya mereka mendapatkan poin adalah pada 2014, saat masih bernama Marussia, diraih oleh almarhum Jules Bianchi yang finis di posisi sembilan pada balapan sulit, GP Monako.

Dua poin yang dipersembahkan oleh Bianchi itu membawa Marussia meraih prestasi terbaik di F1 dengan ada di peringkat 9 klasemen konstruktor. Selebihnya mereka berkutat di posisi 10 dan 11 alias juru kunci.

Manor tengah merestrukturisasi diri, akankah hal itu akan berdampak negatif bagi Rio?

Saya melihat malah ke sisi positifnya. Dengan mengganti mesin dari Ferrari ke Mercedes bisa jadi hal ini akan menambah kemampuan Manor untuk mendapatkan lap time bagus, apakah itu sejak latihan, kualifikasi, atau bahkan lomba.

Tim dengan manajemen dan kompetensi SDM bagus memang penting, akan tetapi untuk F1 mesin bagus juga tak kalah vital.


Rio Haryanto tampak semringah usai dipastikan bakal bertarung penuh pada Formula 1 (F1) musim 2016 di Gedung Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (18/2/2016).(ADINDA DWI/JUARA)


Fakta bahwa ia adalah pebalap terakhir yang didaftarkan oleh tim F1, akankah menjadi disadvantage?

Tidak juga. Sambil menunggu kepastian apakah jadi atau tidak ke F1, yang saya tahu Rio tetap mempersiapkan fisiknya dengan baik, apakah itu di Singapura atau Indonesia. Menurut saya, itulah modal profesionalitas yang mesti kita apresiasi.

Lagi pula, kepastian Rio ke F1 kan juga diputuskan sebelum tes pertama pramusim F1 2016 di Barcelona, jadi semua akan mulai dari nol, apakah itu Lewis Hamilton sebagai juara dunia atau Rio sebagai rookie.

Berdasarkan pengalaman Anda yang telah 20 tahun lebih meliput olahraga Indonesia, di mana letak keberhasilan Rio menembus F1 dibanding prestasi olah raga Indonesia lain?

Kalau boleh saya mengidentikkan, prestasi Rio ini mirip dengan pencapaian Yayuk Basuki menembus perempat final Grand Slam tenis Wimbledon tahun 1997.

Tidak sama persis, tentunya. Tetapi, bicara prestasi individual pada jenjang-jenjang ke level tertinggi di cabang masing-masing yang mereka geluti, ada kemiripan. Begitu juga dengan pengorbanan pribadi, apakah waktu dan uang yang tentu juga berasal dari sponsor.

Keberhasilan Rio ini tidak bisa disamakan dengan keberhasilan bulu tangkis Indonesia yang memang sudah punya tradisi juara di level internasional sejak era 1950-an, atau tinju sejak 1980-an.

Olahraga yang Rio, dan Yayuk, geluti adalah bukan cabang yang secara tradisi adalah lumbung prestasi buat Indonesia. Makanya, ketika berhasil menembus ke level tertinggi saja itu sudah sebuah kemenangan dan keberhasilan besar.

Pembaca, apakah Anda mempunyai pertanyaan tambahan untuk Arief Kurniawan? Jika ada, silakan cantumkan di boks komentar di bawah dan Arief akan menjawabnya malam nanti!

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P